Berita

Arkilaus Baho./Dok

Nusantara

Evaluasi Otsus Papua Perlu Libatkan Rakyat

JUMAT, 09 APRIL 2021 | 07:53 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Kebijakan pemberian otonomi khusus (Otsus) kepada Provinsi Papua dan Papua Barat, sejak digulirkan pada tahun 2001 dipercaya mampu mewujudkan keadilan sosial, kesejahteraan dan kemakmuran di wilayah paling timur Indonesia itu.

Tepat dua puluh tahun perjalanan Otsus, implementasi kebijakan tersebut mendapatkan evaluasi dari pemerintah dan DPR. Namun, evaluasi yang dilakukan para pengambil kebijakan dalam berbagai rapat itu dinilai kurang menyentuh substansi masalah.

“Mereka lebih banyak membahas dana dan kewenangan, jauh dari substansial. Paket evaluasi Otsus hanya mengamankan kepentingan oligarki pemilik sawit dan tambang di Papua,” ujar Arkilaus Baho, tokoh pemuda Papua yang saat ini menjadi juru bicara PRIMA (Partai Rakyat Adil Makmur).


Menurut Arkilaus, Otsus Papua sering dinarasikan sebagai kebijakan untuk menjadikan orang Papua tuan di wilayahnya sendiri. Tetapi, evaluasi Otsus yang dilakukan pemerintah dan DPR mencerminkan bahwa kebijakan Otsus seperti pemberian setengah hati.  Karena itu, kata Arkilaus, banyak orang Papua melihat pemerintah kurang tulus dalam membangun bumi cenderawasih.

Dalam pandangan Arkilaus, evaluasi Otsus harus melibatkan masyarakat luas, khususnya yang merasakan dampak dari kebijakan tersebut. Keterlibatan itu dapat dilakukan melalui musyawarah di tingkat marga, bahkan suku, hingga di Dewan Rakyat Papua. Rakyat perlu diminta memberikan masukan-masukan terkait pelaksanaan Otsus yang telah terjadi dan menjaring berbagai aspirasi untuk perbaikan ke depan.

“Pemerintah mestinya menjalankan Pancasila dalam bentuk wadah politik keterwakilan marga di dalam lembaga Dewan Rakyat Papua. Sehingga, evaluasi Otsus benar-benar mewakili kehendak rakyat Papua, bukan kehendak oligarki belaka,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya