Berita

Inisiatior Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan/Net

Hukum

Syahganda: Rezim Yang Alami Kemunduran Demokrasi Selalu Mencari Kambing Hitam

KAMIS, 08 APRIL 2021 | 16:03 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ada pola yang sama dari sebuah rezim yang mengalami kemunduran demokrasi. Pola itu adalah mencari kambing hitam.

Begitu kata inisiatior Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan saat membacakan nota  pembelaannya atau pledoi  di Pengadilan Negeri Depok, Kamis (8/4).

Syahganda merasa selama pemeriksaan BAP, pertanyaan polisi selalu merujuk pada lima kicauannya di akun Twitter pribadi pada Oktober 2020 lalu. Dia kemudian dijerat UU ITE dan UU Peraturan Hukum Pidana tahun 1946.


“Pada tuntutan JPU akhirnya saya dijerat dengan pasal 14 ayat 1 UU 1946 tersebut, yakni menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong, dengan menerbitkan keonaran di kalangan rakyat,” tutur Syahganda.

Namun demikian, sejak awal penangkapan, Syahganda merasa ada ‘framing media’ yang dipropagandakan aparat mengarahkan pada dirinya dan aktivis KAMI lainnya, seperti Jumhur Hidayat dan Anton Permana.

Semuanya dituding sebagai penanggung jawab kerusuhan berbau suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), pada tanggal 8 Oktober 2020. Di mana pada saat itu rakyat beraksi menentang Omnibus Law RUU Ciptaker.

“Sebagai aktivis mahasiswa yang dulu di penjara oleh rezim militer Orde Baru dan dipecat dari ITB, insting saya mengetahui pola ini adalah pola yang sama dari sebuah rezim yang mengalami kemunduran demokrasi. Selalu mencari kambing hitam,” tuturnya.

Syahganda mengingatkan bahwa kemunduran demokrasi Indonesia sudah ramai dibahas di luar negeri, mulai dari para Indonesianis di Australia hingga Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Artinya, hal itu bisa membahayakan nasib bangsa kita.

“Indonesia bisa dikucilkan dari pergaulan internasional. Apalagi posisi Indonesia saat ini sedang meminta negara lain, yakni Myanmar, anggota ASEAN, untuk menjalankan demokrasi di sana,” ujarnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya