Berita

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen kebingungan karena tidak mendapatkan kursi yang sejajar dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Bertemu Erdogan, Ursula von der Leyen Kebingungan Tidak Disediakan Kursi

RABU, 07 APRIL 2021 | 07:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Diskriminasi terhadap perempuan kembali terjadi, dan bahkan langsung dialami oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Itu terjadi ketika von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel mengunjungi Ankara untuk bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (6/4).

Dari sebuah video yang diunggah oleh The Washington Post, tampak Erdogan menyambut von der Leyen dan Michel. Ketiganya berfoto bersama, von der Leyen tampak berada di sisi kanan Erdogan, dan Michel di sisi kirinya.


Setelahnya, von der Leyen tampak berusaha dikesampingkan. Situasi berubah menjadi canggung ketika hanya ada dua tempat duduk yang disediakan.

Erdogan dan Michel kemudian duduk di kursi berlapis emas tersebut. Sementara von der Leyen berdiri menatap mereka, bingung dengan situasi yang ada.

"Ehm," terdengar ia berkata sembari memberi isyarat dengan tangan kanannya.

Menteri pertahanan perempuan pertama Jerman itu kemudian duduk di sofa krem yang terletak cukup jauh dari Erdogan dan Michel. Ia sejajar dengan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu yang secara protokol diplomatik memiliki status lebih rendah darinya.

Dalam setiap kunjungan, von der Leyen dan Michel biasanya diperlakukan setara. Sebagai pemimpin Komisi Eropa, von der Leyen bertugas untuk mengawasi negosiasi Uni Eropa. Sedangkan Michel menjadi perwakilan para pemimpin Uni Eropa.

Setelah pertemuan, von der Leyen tidak menyinggung insiden tersebut, Alih-alih, ia menyatakan keprihatinan atas catatan hak-hak perempuan di Turki.

"Saya sangat khawatir tentang fakta bahwa Turki menarik diri dari Konvensi Istanbul. Ini tentang melindungi perempuan dan melindungi anak-anak dari kekerasan. Dan ini jelas sinyal yang salah sekarang," ujarnya.

Insiden yang dialami von der Leyen tentu menarik banyak perhatian dari berbagai kalangan. Tagar #GiveHerASeat pun kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.

Anggota Parlemen Eropa dari Jerman, Sergey Lagodinsky menyatakan keprihatinannya atas insiden yang dialami von der Leyen.

"'Ehm' adalah istilah baru untuk 'seharusnya hubungan Uni Eropa-Turki tidak seperti itu," cuitnya sembari membubuhkan tagar #GiveHerASeat dan #womensrights.

Anggota Parlemen Eropa lainnya dari Belanda, Sophie di 't Veld, menyebut insiden tersebut sebagai kesengajaan. Lantaran dalam pertemuan sebelumnya, ketika Erdogan bertemu dengan dua presiden Uni Eropa laki-laki, ketiganya duduk di kursi yang setara. Ia pun mempertanyakan sikap Michel yang diam dan tidak menawarkan kursi kepada von der Leyen.

"Bukan kebetulan, itu disengaja. Mengapa @eucopresident diam?" merujuk pada Michel.

Sementara itu, beberapa orang menyebut insiden tersebut merupakan upaya untuk menjaga jarak di tengah pandemi Covid-19.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya