Berita

Gubernur Jateng yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo/Net

Politik

Jika Pilpres 2024 PDIP Usung Puan, Ganjar Potensi Jadi Pemain Bebas Dan Dipinang Nasdem

SELASA, 06 APRIL 2021 | 15:12 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diprediksi akan menjdi pemain bebas dalam menghadapi dinamika pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di 2024 mendatang.

Pengamat politik Wempy Hadir mengatakan, selama ini berbagai lembaga survei menempatkan Ganjar Pranowo selalu berada di dua besar.

Kata Wempy, perolehan survei itu dapat diartikan bahwa kepala daerah yang merupakan kader PDIP itu memiliki magnet dalam kaitannya dengan Pilpres 2024.

Meski demikian, untuk mendapatkan tiket sebagai Capres dan Cawapres, diprediksi langkah Ganjar tidak akan mudah. Mengingat PDIP sebagai partai asalnya memiliki mekanisme dan sosok yang dipersiapkan sendiri. Salah satunya Puan Maharani.

"Namun perjalanan Ganjar tidak mudah, sebab partai politik mempunyai mekanisme sendiri dalam menentukan siapa calon presiden. Tentu pertimbangan dalam menentukan capres ada banyak indikator," demikian kata Wempy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/4).

Lebih lanjut Wempy menganalisa, jika nantinya PDIP lebih memilih Puan Maharani sebagai calon wakil presiden dan berpasngan dengan Prabowo Subianto, maka Ganjar diprediksi akan menjadi pemain bebas.

Dalam kondisi seperti itu, Wempy memprediksi Partai Nasdem akan mengambil kesempatan dengan meminang Ganjar untuk disandingkan dengan calon lainnya.

"Kalau PDI Perjuangan mendorong Puan untuk menjadi Capres/Cawapres, maka posisi Ganjar menjadi pemain bebas. Partai lain seperti Nasdem, sangat siap untuk menampung Ganjar," demikian kata Wempy.

Meski demikian, jika nanti Ganjar dipinang oleh Partai Nasdem, belum tentu orang nomor 1 di Jawa tengah itu secara mudah menambatkan pilihannya pada Nasdem.

Sebabnya, selama ini karir politik Ganjar terangkat dari proses politik di PDIP.

"Ganjar tentu akan dilema dengan tawaran yang tinggi karena resikonya tinggi. Tapi kekuasan itu menarik sehingga orang menggunakan banyak jalan untuk mencapainya termasuk meninggalkan partai yang selama ini membesarkan yang bersangkutan," pungkas Wempy.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya