Berita

Demo mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara menolak kenaikan harga BBM/Ist

Politik

Demo Kenaikan BBM, Mahasiswa: Gubernur Sumut Tak Berdaya Di Daerah Kekuasaan Sendiri

SELASA, 06 APRIL 2021 | 14:51 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di Sumatera Utara membuat kalangan mahasiswa protes.

Hari ini, elemen mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro, Medan.

Mereka menilai, kenaikan harga BBM tersebut membuktikan bahwa Edy Rahmayadi bukan gubernur yang bermartabat. Sebab, permintaannya agar pihak Pertamina mengevaluasi harga BBM tersebut tidak digubris hingga saat ini.

"Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, ternyata tidak bermartabat di daerah teritorialnya kawan-kawan. Dia sendiri tidak berdaya di daerah kekuasan dia sendiri," kata Koordinator Aksi, Rozy Panjaitan, Selasa (6/4).

Sementara itu, Ketua Umum PW KAMMI Sumut, Akhir Rangkuti menegaskan, mereka menolak kenaikan harga BBM nonsubsidi di wilayah Sumut yang dilakukan Pertamina Regional Sumbagut.

Menurut mereka, kenaikan harga BBM di tengah kesusahan masyarakat akibat pandemi Covid-19 merupakan hal yang tidak manusiawi.

"Apalagi pada sebentar lagi akan masuk bulan Ramadhan dan Lebaran 2021, kenaikan harga BBM pasti akan memicu naiknya harga-harga barang," jelasnya diberitakan Kantor Berita RMOLSumut.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membawa berbagai spanduk berisi penolakan mereka terhadap kenaikan harga BBM.

Sebelumnya Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersikeras menyalahkan Pertamina Regional Sumbagut yang menjadikan Pergub 1/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan PBBKB itu sebagai alasan menaikkan harga BBM nonsubsidi.

Di dalam Pergub PBBKB itu, tarif PBBKB naik 2,5%, yakni menjadi 7,5% dari sebelumnya 5%. Artinya sejak tahun 2011 sampai sebelum terbitnya Pergub 1/2021, Pemprov Sumut belum pernah menaikkan tarif PBBKB.

"Pertamina harus mengevaluasi prosedur untuk menaikkan BBM. Pertamina salah, sudah pasti," kata Edy Rahmayadi Kamis lalu (1/4).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya