Berita

Menteri Pertahanan Venezuela, Jenderal Vladimir Padrino/Net

Dunia

Tingkatkan Pengamanan, Venezuela Bentuk Unit Militer Khusus Di Perbatasan Kolombia

SELASA, 06 APRIL 2021 | 14:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Untuk mencegah gangguan dari pihak yang ingin mengacau, Venezuela mengumumkan bahwa mereka telah membentuk unit militer khusus untuk menjaga wilayahnya yang berbatasan dengan Kolombia. Perbatasan itu telah menjadi pusat bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata ilegal yang telah berlangsung sejak bulan lalu.

Menteri Pertahanan Venezuela, Jenderal Vladimir Padrino, mengatakan unit sementara yang disebut Zona Pertahanan Operasional Terpadu, atau ZODI, akan beroperasi di beberapa kotamadya negara bagian Apure, tempat bentrokan terjadi.

"Kami tidak akan mengizinkan semua jenis kekuatan yag merusak, juga tindakan kriminal, pengedar narkoba, dan sebagainya, datang ke wilayah Venezuela untuk melakukan kejahatan," kata Padrino dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/4).


Dalam konferensi pers tersebut, Padrino juga mengumumkan ada 8 tentaranya yang tewas selama operasi.

Kementerian Luar Negeri Kolombia pada hari Senin (5/4) mendesak penghormatan terhadap hak-hak penduduk sipil yang tinggal di Apure dan negara bagian tetangga Kolombia Arauca.

"Konflik bersenjata di daerah perbatasan Arauca dan Apure secara serius mempengaruhi kehidupan penduduk sipil dan telah memaksa keluarga untuk meninggalkan rumah dan harta benda mereka," kata kementerian itu.

Kritikus oposisi mengatakan para pejuang itu termasuk gerilyawan FARC pembangkang yang menolak kesepakatan damai 2016 dengan pemerintah Kolombia.

Sementara, Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan kepada surat kabar El Tiempo akhir pekan lalu bahwa pemerintah Maduro telah terlibat dalam perkelahian antara berbagai kelompok mantan gerilyawan FARC dan terlibat dalam persekongkolan perdagangan narkoba dengan beberapa.

"Pertemuan telah diadakan antara angkatan bersenjata Venezuela dan sekutu pembangkang untuk mengoordinasikan serangan terhadap mantan anggota FARC lainnya," kata Molano kepada surat kabar tersebut.

"Tujuan operasi di sana bukanlah perlindungan perbatasan, melainkan perlindungan bisnis perdagangan narkoba," lanjutnya.

Venezuela sendiri menyangkal memiliki hubungan dengan gerilyawan Kolombia atau kelompok perdagangan narkoba.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya