Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Operasi Berdarah, Delapan Tentara Venezuela Tewas Dibunuh Kelompok Kriminal Kolombia

SELASA, 06 APRIL 2021 | 12:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Delapan tentara Venezuela dilaporkan tewas selama operasi di sepanjang perbatasan untuk melawan kelompok kriminal Kolombia. Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez mengonfirmasi hal itu pada Senin (5/4) waktu setempat.

Di pihak kelompok kriminal, Padrino Lopez juga mencatat ada sembilan anggotanya yang tewas sejak bentrokan hebat yang dimulai pada 21 Maret lalu di daerah yang berbatasan dengan negara bagian Apure Venezuela.

“Hingga saat ini, sudah ada sembilan korban jiwa dari kelompok teroris ini, dan sayangnya, kami telah kehilangan delapan orang rekan dari Tentara Nasional Bolivarian (FANB),” ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (6/4).


Selain delapan tentara Venezuela yang tewas dalam pertempuran, Padrino Lopez mengatakan 34 tentara telah menerima bantuan medis di jaringan kesehatan militer, 21 di antaranya telah dipulangkan dengan semua perawatan mereka.

Dia juga mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza sedang mencari mediasi PBB untuk membangun saluran komunikasi dengan pemerintah Kolombia Presiden Ivan Duque.

Padrino Lopez berpendapat bahwa pemerintah Kolombia tidak melakukan apapun untuk menyelesaikan krisis tersebut, yang menjadi alasan mengapa PBB harus melakukan intervensi.

“Di sisi itu, tidak ada, hanya absen. Tidak ada apa-apa. Sama sekali tidak ada. Saya mendengar dari pers Kolombia bahwa mereka mengaktifkan 7.000 tentara di sektor itu… Kami masih menunggu untuk melihat mereka," tambahnya.

Pada kesempatan sebelumnya, pemerintah Kolombia membantah tuduhan tersebut, juga menuduh pemerintah Venezuela melindungi para pembangkang dari kelompok gerilya FARC dan ELN.

Bentrokan dimulai setelah tentara Venezuela melancarkan Operasi Perisai Bolivar. Menurut Presiden Venezuela Nicolas Maduro, misi operasi tersebut adalah untuk melindungi perbatasan Venezuela dari "Kolombia yang ditinggalkan", yang telah menyebabkan kelompok-kelompok bersenjata menduduki daerah tersebut secara ilegal untuk tujuan perdagangan narkoba.

Sejak operasi dimulai, bentrokan hebat telah mengakibatkan lebih dari 5.000 warga Venezuela meninggalkan Apure karena ketakutan dan melintasi perbatasan ke Kolombia, sebuah situasi yang digambarkan oleh pemerintah Kolombia sebagai 'krisis kemanusiaan'.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya