Berita

Presiden Joko Widodo dan Maruarar Sirait/Net

Politik

Muncul Usul Maruarar Sirait Gantikan Moeldoko, Qodari: Ngajak Berantem PDIP Namanya

SELASA, 06 APRIL 2021 | 01:10 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko didesak menanggalkan jabatannya usai kegagalan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang mendaulatnya sebagai ketua umum mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.

Sejumlah nama pun mulai bermunculan dan dianggap pantas sebagai pengganti Moeldoko. Salah satunya adalah politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait.

Sosiolog Universitas Hasanuddin Makassar, Sawedi Muhammad mendorong Maruarar Sirait menggantikan Moeldoko didasarkan pada kedekatan personal dengan Presiden Joko Widodo.


“Kalaupun KSP diganti, saya kira pertimbangannya didasarkan pada kedekatan personal dengan presiden, bukan berdasarkan keahlian spesifik atau geopolitik,” Kata Sawedi Muhammad, Minggu (4/4)

Pandangan berbeda dan bernada kritik diungkapkan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari. Dia menilai usulan agar Maruarar Sirait menggantikan Moeldoko adalah hal tidak masuk akal.

“Seperti yang dijelaskan Pak Sawendi dalam pendapatnya, Maruarar Sirait pernah diisukan jadi salah satu menteri, tetapi karena ada masalah internal dengan PDIP, Maruarar urung dilantik di menit terakhir," kata Qodari kepada wartawan, Senin (5/4).

"Nah sekarang mendorongnya masuk kabinet, ngajak berantem namanya sama PDIP. Saran yang tidak masuk akal,” imbuhnya.

Menurutnya, persoalan di Partai Demokrat sudah selesai seiring dengan penolakan terhadap pendaftaran KLB di Kementerian Hukum dan HAM. Bahkan hal itu merupakan bukti bahwa konflik yang ada di Demokrat berpusat pada masalah yang ada di dalam di internal partai Demokrat.

“Masalah utama atau apinya itu ada di dalam internal Partai Demokrat, bukan karena Moeldoko. Pengurus KLB yang menjemput Moeldoko, bukan Moeldoko yang datang ke pengurus KLB,” jelasnya.

Lanjutnya, tidak ada pentingnya Presiden Jokowi mengganti Moeldoko dengan Maruarar Sirait, karena tidak ada hubungannya antara konflik di internal Demokrat dengan Moeldoko.

“Saat ini KLB Demokrat sudah ditolak, persoalan sudah selesai dan SBY juga sudah enjoy. Jadi Pak Moeldoko biarlah bertugas menjadi KSP, karena memang tidak ada kepentingan yang mendesak Pak Presiden mengganti beliau,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya