Berita

Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Din Syamsuddin/Net

Politik

Din Syamsuddin Ungkap Faktor-faktor Ini Yang Menyebabkan Masih Terjadinya Teror Di Indonesia

SELASA, 06 APRIL 2021 | 00:05 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Terdapat sejumlah faktor terkait masih adanya aksi-aksi teror di tanah air. Setidaknya, ada faktor yang berkenaan dengan masalah kesalahan memahami agama itu sendiri, non keagamaan, dan faktor internasional.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Din Syamsuddin dalam acara sarasehan kebangsaan ke-42 DN-PIM bertajuk "Aksi Teror Mengapa Terulang Lagi?" pada Senin (5/3).

"Pertama, ada faktor keagamaan yaitu pemahaman yang salah atau gagal paham terhadap agama, terutama terhadap ayat-ayat kitab suci yang kemudian dipelintir sehingga agama dalam konteks terorisme ini disalahgunakan," ujar Din Syamsuddin.

Oleh karena itu, menurut Din, hampir di semua agama selalu ada kelompok yang menyalahgunakan dan mengatasnamakan agama tertentu untuk tujuan kekerasan bahkan terorisme.

"Dan maaf saya harus katakan, di semua agama selalu ada kelompok yang menyalahgunakan agama untuk tujuan kekerasan atau terorisme," tuturnya.

Kedua, ada juga faktor non agama. Dalam hal ini sosial, ekonomi, politik, yang terutama menyangkut dimensi ketidakadilan. Faktor ini yang sering dijadikan latarbelakang oleh para pelaku teror itu sebagai sebuah pembenaran untuk melakukan aksi teror.

Selanjutnya, dalam banyak tulisan dan penelitian, dan Din Syamsuddin sangat konsen dan intens mengikuti pandangan para pakar, peneliti, tentang terorisme tersebut. Bahwa sejak peristiwa aksi teror di menara kembar Amerika Serikat, disebut ada penghimpitan atau penunggangan aksi-aksi teror itu oleh kelompok-kelompok yang sebenarnya bertujuan politik.

"Saya selalu mengatakan kesalahan fatal dari Presiden AS, Josh W. Bush yang waktu itu didukung oleh Tony Blair, dan juga Australia yaitu melakukan atribusi penisbatan aksi teror terhadap Islam," ungkapnya.

"Kemudian melakukan generalisasi yang sangat berbahaya, seolah-olah seluruh umat Islam adalah radikal dan teroris, dan juga stigmatisasi suatu agama, terutama oleh pers di dunia barat itu. Ini yang kemudian berubah bergeser dan saya mengamati, ada kegamangan di dunia barat sana itu untuk mengidentifikasi siapa kelompok ini," demikian mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Turut hadir para pemuka lintas agama dalam acara sarasehan DN-PIM antara lain Pdt Patar Napitupulu dari agama Protestan, Yohanes Handojo dari agama Katolik.

Kemudian, Philips K Widjaya dari agama Budha, KRHT Astono Chandra dari agama Hindu, dan KH Amidhan Shaberah dari Islam dan Uung dari Konghucu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya