Berita

Tokoh agama Konghucu, Uung Sendana L Linggaraja/RMOL

Politik

Tokoh Konghucu: Masalah Keadilan Jadi Salah Satu Faktor Terjadinya Terorisme

SENIN, 05 APRIL 2021 | 17:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya aksi teror di muka bumi, khususnya di Indonesia adalah persoalan ketidakadilan.

Demikian disampaikan perwakilan dari agama Konghucu, Uung Sendana L Linggaraja dalam acara sarasehan kebangsaan ke-42 Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) bertajuk 'Aksi Teror Mengapa Terulang Lagi?', Senin (5/3).

"Faktor keadilan di negara kita sendiri. Seringkali penegakan hukum kita itu tidak berjalan dengan baik," ujar Uung.

"Kita menyaksikan dalam beberapa kasus, mungkin hanya kelompok-kelompok tertentu saja dikenakan hukum, tapi kelompok yang lain dengan kasat mata tidak mendapatkan tindakan," imbuhnya.

Uung menyatakan, keadilan ini memiliki dampak serius terhadap terorisme. Fakta bahwa negara-negara di dunia sangat ditentukan oleh beberapa negara besar. Sehingga menyebabkan banyak negara yang nasibnya benar-benar bergantung pada negara adikuasa.

Ia melanjutkan, berbagai peperangan di dunia seringkali terjadi akibat perebutan ekonomi hingga hegemoni politik yang menyebabkan ketidakpuasan oleh berbagai kelompok.

"Dan kelompok-kelompok ini akhirnya melakukan politisasi agama. Lalu dengan memakai bendera agama 'berjuang untuk penegakan keadilan' di berbagai penjuru dunia," sambungnya.

"Hal itulah salah satu akar masalahnya. Jadi, tatanan dunia ini mesti diubah jangan sampai terjadi seperti ini," demikian Uung.

Dalam acara sarasehan DN-PIM ini, turut hadir pula beberapa tokoh seperti pendeta Patar Napitupulu dari agama Protestan, Yohanes Handojo dari agama Katolik, Philips K Widjaya dari agama Budha.

Kemudian KRHT Astono Chandra dari agama Hindu, dan KH Amidhan Shaberah dan Prof Din Syamsuddin dari Islam.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya