Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf/Ist

Politik

Sila Keadilan Sosial Seperti Iklan Promosi: Syarat Dan Ketentuan Berlaku

SENIN, 05 APRIL 2021 | 14:54 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keadilan sosial yang tercantum dalam butir Pancasila kian dipertanyakan, khususnya di sektor penegakan hukum di Indonesia.

Merujuk beberapa penegakan hukum yang ada, keadilan hukum seakan sudah jauh dari butir kelima Pancasila, yakni 'Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia'.

"Yang kritis kena UU ITE, yang hoax karena pro penguasa dibiarkan. Yang langgar protokol kesehatan karena oposisi ditangkap," kata Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf di akun Twitternya, Senin (5/4).

Soal pembungkaman pengkritik, publik dihadapkan dengan kasus aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat yang hingga kini masih bertarung di meja hijau.

Menurut Gde Siriana, apa yang dilakukan dua aktivis tersebut murni upaya mengkritik sebagai pengontrol penguasa. Hal berbeda justru disuguhkan kepada publik, di mana banyak pihak-pihak yang menyebar berita bohong atau hoax justru dibiarkan tanpa melewati proses hukum.

Ketidakadilan juga terjadi bukan hanya di sektor hukum, melainkan perpolitikan Tanah Air.

"Segelintir orang dibikin kaya. Yang enggak punya uang mikir-mikir ikut kontes politik, kecuali dinasti dan penguasa," jelasnya.

Melihat fenomena di lapangan ini, Komite Eksekutif KAMI ini merasa keadilan yang jelas-jelas tercantum dalam Pancasila seakan hanya jargon semata.

"Janganlah kau jadikan sila Keadilan Sosial sepeti iklan promosi: Syarat & Ketentuan Berlaku," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya