Berita

Menteri Luar Negeri Wang Yi/Net

Dunia

Menlu China Pada AS: Dialog Dan Kerja Sama Lebih Baik Dari Konfrontasi

SENIN, 05 APRIL 2021 | 08:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Anggota Dewan Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi kembali mendesak Amerika Serikat untuk benar-benar menghormati kepentingan inti China dalam pernyataan terbarunya pada Minggu (4/5) waktu setempat.

Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan media tentang hubungan China-AS setelah dia melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Republik Korea di Provinsi Fujian di China beberapa hari lalu.

Mengutip bahwa para menteri luar negeri telah menganggap perkembangan dan pertumbuhan China sebagai kebutuhan sejarah, Wang mengatakan pembangunan China diyakini sesuai dengan harapan umum dan kepentingan jangka panjang semua negara di kawasan, yang tidak boleh diblokir.


Dia mengatakan para menteri luar negeri percaya bahwa menghadapi tantangan globalisasi dan era pasca-epidemi, China dan AS harus lebih banyak berdialog dan bekerja sama di kawasan ini, daripada konfrontasi, dan memenuhi kewajiban mereka sebagai kekuatan utama.

"China bersedia menanggapi harapan semua pihak dan terus melakukan upaya sendiri untuk mencapai tujuan ini," kata Wang, seperti dikutip dari CGTN, Senin (5/4).

Terkait argumen persaingan, kerja sama, dan konfrontasi yang berulang kali dikemukakan AS terkait hubungannya dengan China, Wang mengatakan posisi China konsisten dan jelas.

"China menyambut baik dialog atas dasar kesetaraan dan saling menghormati," kata Wang, seraya menambahkan bahwa negaranya tidak menyetujui keunggulan duniawi, dan tidak menerima bahwa satu negara memiliki keputusan akhir dalam urusan dunia.

"China menyambut baik kerja sama jika diperlukan, tetapi kerja sama perlu mempertimbangkan keprihatinan satu sama lain dan saling menguntungkan. Tidak dapat dilakukan dengan cara di satu sisi secara sepihak meningkatkan kondisi dan membuat daftar," kata Wang.

Menlu juga mengatakan bahwa China tidak akan menghindari persaingan jika diperlukan, tetapi persaingan harus adil dan adil serta mematuhi aturan pasar, dan menahan diri dari menetapkan hambatan, menyalahgunakan kekuasaan, dan merampas hak sah mereka untuk pembangunan. Dia menambahkan bahwa jika ada masih konfrontasi, China akan menghadapinya dengan tenang dan menghadapinya tanpa rasa takut.

"Kami dengan tegas menolak campur tangan besar dalam urusan internal China, dan lebih tegas menentang sanksi sepihak yang melanggar hukum yang dijatuhkan atas dasar kebohongan dan informasi palsu," kata Wang.

Wang juga mengatakan bahwa China tidak akan berkompromi atau mundur, karena berpegang pada norma dasar hubungan internasional dan mewakili kepentingan banyak negara berkembang, kecil dan menengah. China pasti memiliki hak untuk melawan karena harus mempertahankan kedaulatan nasional dan martabat nasional.

"Dialog lebih baik daripada konfrontasi, dan kerja sama lebih baik daripada konfrontasi," kata Wang.

Di akhir pernyataan dia mendesak AS untuk secara aktif menanggapi ekspektasi negara-negara kawasan dan komunitas internasional, bekerja dengan China untuk menunjukkan seperti apa seharusnya kekuatan besar itu, dan bersama-sama menjaga perdamaian regional dan dunia, stabilitas dan pembangunan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya