Berita

Effendi Gazali saat mendatangi Gedung KPK RI/RMOL

Politik

Effendi Gazali: Pembunuhan Karakter Saya Didesain Oleh Penyelundup Benih Lobster Sejak 2015

MINGGU, 04 APRIL 2021 | 16:56 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Saksi kasus suap bantuan sosial (Bansos) Effendi Gazali masih meyakini ada penyelundup yang tengah berusaha membunuh karakter dirinya dengan mengaitkan sejumlah kasus hukum di KPK. Penyelundup yang dimaksud berkaitan dengan kasus suap benih lobster (benur).

"Saya cukup yakin, salah satu yang mendesain upaya pembunuhan karakter terhadap saya adalah penyelundup benih lobster sejak 2015, yang amat mungkin masih beroperasi sampai saat ini," kata Effendi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/4).

Tak main-main, nilai penyelundupan benur mencapai Rp 10,08 triliun per tahun, atau sampai 2019 sudah 50,4 triliun.

"Dan saya memang terdepan meneriakkan penyelundupan mereka. Bukti rekaman juga komplet. Saya yakin KPK tidak terlibat disain beginian. Saya tetap percaya institusi KPK," lanjutnya.

Ia mengurai, para penyelundup ini berusaha mengait-kaitkan dirinya dengan kasus suap yang telah menjerat mantan Menteri Sosial Juliari Batubara itu.

"Yang dilakukan kelompok penyelundup benur ini adalah membisik-bisikan bahwa saya terlibat dalam kasus Bansos, juga dalam kasus Benur! Kita tahu kasus Bansos pasti membuat publik amat benci dan paling efektif untuk membunuh karakter orang," kritiknya.

"Nah posisi KPK barangkali: ingin memastikan dengan memeriksa saya sebagai saksi. Itu tidak ada salahnya," sambungnya.

Sebagai warga negara, ia kemudian mendatangi KPK sebagai saksi meski sebelumnya dihubungi pihak KPK melalui pesan WhatsApp. Di sisi lain, ia merasa heran dengan pemberitaan terhadap dirinya sebagai saksi. Sebab KPK telah memanggil banyak saksi dan tidak ada yang mengaitkan saksi secara langsung terlibat.

"Namun kesempatan pemanggilan oleh KPK itu yang digunakan oleh pihak penyelundup benur untuk membunuh karakter saya. Bahkan didukung oleh segelintir wartawan yang memalukan!" tegasnya.

"Saya tetap yakin sebagai institusi, KPK  berintegritas baik. Kalau ada satu-dua oknum tidak sengaja terbawa dalam desain ini, atau karena ada tamu bertandang, wallahu a’lam," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya