Berita

Petugas medis di Myanmar melakukan aksi mogok kerja dan protes atas kudeta militer/Net

Dunia

Dilema Warga Myanmar, Tetap Mogok Kerja Demi Tekan Junta Meski Tak Punya Uang

MINGGU, 04 APRIL 2021 | 13:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sudah dua bulan warga Myanmar melancarkan kampanye gerakan pembangkangan sipil untuk memprotes kudeta militer. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mogok kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor pemerintahan.

Puluhan ribu pekerja melakukan aksi mogok dengan harapan kelumpuhan ekonomi dapat menekan junta. Mereka yang banyak melakukan aksi mogok adalah karyawan bank, dokter, insinyur, petugas bea cukai, staf kereta api, hingga buruh.

Selama melakukan aksi mogok kerja, mereka juga melancarkan demonstrasi bersama para aktivis. Sehingga tidak sedikit di antara mereka akhirnya meninggal dunia, ditangkap, dan hilang.

Di tengah upaya untuk melancarkan revolusi, himpitan ekonomi juga menekan para pekerja.

"Saya tidak punya uang lagi, saya ketakutan, tapi saya tidak punya pilihan. Kita harus menghancurkan kediktatoran," ujar seorang pegawai bank di Yangon yang melakukan aksi mogok kerja, Aye..

"Kami tidak berdemonstrasi di jalan, kami terlalu takut masuk daftar militer dan ditangkap. Revolusi kami diam," tambahnya, seperti dikutip Channel News Asia.

Di berbagai kesempatan, militer telah berulang kali memberikan seruan bahkan ancaman agar orang-orang kembali bekerja. Namun seruan itu membuat gerakan mogok kerja semakin besar.

Sebelum menghadapi kudeta militer, Myanmar merupakan salah satu negara termiskin di Asia. Bank Dunia sekarang memperkirakan penurunan 10 persen dalam PDB Myanmar pada tahun 2021.

Dengan sektor perbankan lumpuh, karyawan mengalami masalah dalam mendapatkan bayaran dan mesin ATM kosong. Sementara sektor garmen Myanmar, yang berkembang pesat sebelum kudeta dengan 500.000 karyawan, runtuh.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya