Berita

Jerman dan Prancis menyerukan semua pihak di Donbas untuk menahan diri, kembali ke gencatan senjata/Net

Dunia

Dukung Ukraina, Jerman-Prancis Pantau Pergerakan Rusia Di Donbas

MINGGU, 04 APRIL 2021 | 12:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Jerman dan Prancis ikut menyoroti perkembangan situasi di perbatasan Ukraina bagian timur dengan meningkatnya kehadiran militer Rusia.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada Sabtu (3/4), Kementerian Luar Negeri Jerman dan Prancis meminta semua piha k untuk menahan diri.

"Kami memantau dengan cermat situasi, terutama pergerakan pasukan Rusia, dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan bekerja menuju penurunan ketegangan segera," ujar keduanya, seperti dikutip Deutsche Welle.

Baik Berlin maupun Paris kemudian menegaskan kembali dukungan mereka atas kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.  

Peningkatan ketegangan terjadi di wilayah Donetsk dan Lugansk, yang keduanya berada di Donbas. Ukraina menuding Rusia telah mengerahkan ribuan pasukannya ke perbatasan dan melanggar gencatan senjata.

Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) telah mencatat ratusan pelanggaran gencatan senjata dalam beberapa hari terakhir, termasuk 493 pada 26 Maret saja.

Pada Sabtu, serangan pesawat tak berawak Ukraina menewaskan seorang bocah lelaki berusia 5 tahun dan melukai neneknya yang berusia 66 tahun di sebuah desa,  sekitar 15 kilometer dari garis depan di timur Ukraina.

Ukraina juga melaporkan kematian salah satu tentaranya dalam ledakan ranjau.

"Seorang tentara dari Pasukan Gabungan menerima cedera yang tidak sesuai dengan nyawa," kata militer Ukraina.

Ukraina telah memerangi separatis pro-Rusia di Donbas sejak 2014, menyusul perubahan pemerintahan di Kyiv dan pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Moskow. Konflik tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya