Berita

Hasil analisis Evello./Dok

Nusantara

Analisis Personality Dua Pelaku Teror Melalui Surat Wasiatnya

SABTU, 03 APRIL 2021 | 23:33 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan pelaku penyerangan di Mabes Polri sama-sama meninggalkan surat wasiat. Analisis big data mengungkap temuan menarik seputar surat kedua pelaku teror itu.

Melalui analisa dengan teknologi deep learning, Evello mengungkapkan, emosi Joy mendominasi kedua pelaku, Muh Lukman Alfahiz dan Zakiah Aini saat menuliskan surat wasiat itu.

“Emosi Joy menunjukkan jika kedua pelaku, dalam kondisi tidak tertekan saat menulis surat wasiat. Justru mereka dalam kondisi bahagia,” ujar CEO Evello, Dudy Rudianto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/4).

Analisa deep learning mengungkapkan emosi Joy pada Lukman Alfahiz mencapai skor 62,63%. Sedangkan Zakiah Aini lebih lebih tinggi, skornya 65,09%.

Emosi sadness (sedih) juga ditemukan cukup dominan. Skor sadness Muh Lukman Alfahiz mencapai 43,31% dan Zakiah Aini mencapai 47,57%.

“Hal ini wajar. Berdasarkan analisa semantic, kata Sayang, Ibadah dan Ibu, mendominasi penekanan isi surat wasiat,” ujar Dudy.

Sementara itu, analisa menggunakan Big 5 Personality, ditemukan bahwa skor extraversion kedua pelaku sangat rendah. Yaitu 29% untuk Zakiah Aini dan 10% untuk Lukman Alfahiz.

“Skor ini menunjukkan jika Lukman Alfahiz adalah pribadi yang lebih pendiam, tertutup dan lebih independen terhadap kehidupan sosial dibandingkan Zakiah Aini,” papar Dudy.

Tak hanya itu, emotional range kedua pelaku terbilang rendah. Skornya 13% untuk Lukman Alfahiz dan 17% untuk Zakiah Aini. Dudy menyebut, semakin rendah skor emotional range menunjukkan jika pelaku tidak mudah takut dan gugup.

Dudy menyebut, hasil analisa karakter pribadi kedua pelaku, cenderung sama.  Hanya saja ada perbedaan dimana Lukman Alfahiz cenderung tradisional dibandingkan Zakiah Aini.

“Ini terlihat dari skor openness Zakiah Aini yang lebih besar jika dibandingkan dengan Muh Lukman Alfahiz,” tandas Dudy.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya