Berita

Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa/Net

Dunia

Sri Lanka Siap Pulangkan 30.000 Migran Yang Terdampar Di Timur Tengah Dan Bebaskan Biaya Karantina Wajib

SABTU, 03 APRIL 2021 | 10:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Sri Lanka memutuskan untuk membantu memulangkan sekitar 30.000 pekerja migran yang terdampar di Timur Tengah, dan akan membebaskan biaya akomodasi karantina wajib saat mereka tiba.

Keputusan tersebut diambil setelah adanya laporan baru-baru ini yang menyoroti penderitaan pekerja Sri Lanka yang kehilangan pekerjaan karena penutupan selama pandemi, dan tidak dapat pulang karena mereka tidak mampu membayar akomodasi saat melakukan isolasi wajib pada saat kedatangan di bawah aturan virus corona negara mereka.

Menurut Biro Pekerjaan Asing Sri Lanka (SLBFE) -sebuah agen di bawah Kementerian Negara Promosi Pekerjaan Luar Negeri, yang sedang mempersiapkan proses repatriasi- beberapa pekerja migran yang telah kembali lebih awal harus membayar 2.000 dolar AS, yang sebagian besar digunakan untuk akomodasi karantina.


"Kami berencana memulangkan 30.000 pekerja migran Sri Lanka yang terdampar dari Timur Tengah di bawah skema baru, yang akan membebaskan biaya hotel selama masa karantina wajib mereka," kata juru bicara SLBFE, Ravindra Randeniya, seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (3/4).

Dia menambahkan, para pekerja migran yang kembali tidak akan lagi dikenakan biaya akomodasi selama karantina mereka dan pihaknya berencana menyelesaikan proses pemulangan dalam tiga bulan ke depan.

“Ini dilakukan karena intervensi dari Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, yang telah menerima beberapa pengaduan dari para pekerja migran yang tidak dapat membayar karantina wajib ini,” kata Randeniya.

Pekan lalu, pemerintah juga merevisi peraturan karantina, memperpendek masa isolasi pekerja migran dari 14 hari menjadi tujuh hari.

Randeniya mengatakan, pemerintah telah memilih 14 hotel bintang tiga untuk menampung para pengungsi yang akan datang dalam gelombang 800.

"Mereka yang dapat menggunakan layanan pemerintah harus melakukan perjalanan ke Timur Tengah secara legal dan terdaftar di SLBFE," tambahnya.

Sebagian besar pekerja yang terlantar tersebut bekerja dia negara Qatar, Kuwait dan Yordania.

Sekitar 110.000 warga Sri Lanka telah dipulangkan dari berbagai belahan dunia sejak awal pandemi, menurut data SLBFE. Sekitar 70.000 dari mereka kembali dari Timur Tengah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya