Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Enam Negara Termasuk China Dan Rusia Siap Bertemu Bahas Kesepakatan Nuklir Iran

JUMAT, 02 APRIL 2021 | 15:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kelanjutan pembicaraan kemungkinan kembalinya AS ke kesepakatan nuklir 2015 akan menemui babak baru. Lewat sebuah pernyataan, Uni Eropa mengatakan bahwa pejabat dari Iran, China, Rusia, Prancis, Jerman dan Inggris akan bertemu secara virtual pada Jumat (2/4) waktu setempat.

Pernyataan tersebut disampaikan UE pada Kamis (1/4), mereka mengatakan bahwa dalam pertemuan itu nantinya para peserta akan membahas kemungkinan kembalinya AS ke JCPOA.

"Para peserta akan membahas prospek kemungkinan kembalinya Amerika Serikat ke JCPOA dan bagaimana memastikan implementasi penuh dan efektif dari perjanjian tersebut oleh semua pihak," kata pernyataan itu, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (2/4).


AS menyambut baik pengumuman itu dan mengatakan siap untuk mengambil 'langkah bersama' untuk kembali ke kesepakatan.

"Kami jelas menyambut baik ini sebagai langkah positif," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.

"Kami siap untuk kembali pada kepatuhan dengan komitmen JCPOA kami yang konsisten dengan Iran juga melakukan hal yang sama ... Kami telah mencari opsi untuk melakukannya [serangkaian langkah awal bersama], termasuk dengan percakapan tidak langsung melalui mitra Eropa kami," tambah Price.

Pertemuan online akan dipimpin oleh wakil sekretaris jenderal dan direktur politik Layanan Tindakan Eksternal Eropa (EEAS) Enrique Mora atas nama Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell.

JCPOA dicapai pada 2015 antara Iran dan P5 + 1: lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa - AS, China, Rusia, Inggris, dan Prancis - plus Jerman. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Teheran setuju untuk membatalkan program senjata nuklirnya dengan imbalan penurunan sanksi ekonomi.

Namun, mantan Presiden AS Donald Trump menarik Amerika Serikat dari JCPOA pada 2018 dan memperketat sanksi terhadap Iran.

AS dan Iran berada dalam kebuntuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir. Pemerintahan Biden mengatakan bahwa jika Iran kembali ke kepatuhan penuh dengan JCPOA, AS akan melakukan hal yang sama. Tetapi Iran bersikeras kepatuhannya hanya akan terjadi setelah sanksi AS dihapus.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya