Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov/Net
Eskalasi yang saat ini terjadi di Ukraina dapat menyebabkan meletusnya perang saudara. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hal itu pada konferensi hariannya di Moskow, Kamis (1/4).
Pihak Ukraina mungkin mengambil tindakan provokatif di tenggara negara itu, yang akan menciptakan ancaman perang saudara, hal yang sangat dihindari oleh semua orang.
"Kami, negara-negara Eropa, dan semua negara di dunia tidak ingin perang saudara di Ukraina berkobar lagi akibat provokasi dan tindakan provokatif angkatan bersenjata Ukraina," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (1/4).
Mengomentari laporan militer Ukraina yang mengatakan bahwa Rusia meningkatkan kelompok militernya di perbatasan Ukraina, Peskov mengatakan Rusia memindahkan angkatan bersenjatanya ke dalam wilayahnya ;atas kebijakannya sendiri'.
"Seharusnya tidak mengganggu siapa pun, itu tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun. Federasi Rusia mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan perbatasannya," katanya.
"Anda tahu bahwa di sepanjang perbatasan perbatasan Rusia ada peningkatan aktivitas angkatan bersenjata negara NATO, asosiasi lain, masing-masing negara, dan sebagainya, dan sebagainya. Ini semua mewajibkan kita untuk berjaga-jaga," lanjut Peskov.
Rusia telah meningkatkan kewaspadaan tentang situasi di Ukraina sejak Februari, dengan mengatakan Angkatan Bersenjata Ukraina telah mengumpulkan pasukan, senjata, dan peralatan ke jalur kontak di Donbass.
Laporan Rusia mengklaim bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menduduki zona divisi yang sebelumnya telah dibersihkan dan bersiap untuk memulai serangan.
Pada 30 Maret, Ruslan Homchak, panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan Rusia sedang mengumpulkan militernya di dekat perbatasan Ukraina.
Menurut Homchak, pihak Rusia mengatakan militer dikerahkan di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, "untuk latihan."
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan militer Ukraina memberi tahu AS tentang "pergerakan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina".
"Kami sedang membahas keprihatinan kami tentang peningkatan ketegangan dan pelanggaran gencatan senjata dan ketegangan regional dengan sekutu NATO," katanya.