Berita

Kapal-kapal China yang berkumpul di sekitar Whitsun Reef, Laut China Selatan/net

Dunia

Filipina: Ratusan Kapal 'Milisi' China Masih Ada Di Laut China Selatan

RABU, 31 MARET 2021 | 17:06 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kehadiran ratuan kapal China di Laut China Selatan telah meningkatkan alarm Filipina, membuat militernya menjadi terus berwaspada. Manila bahkan menanggap kapal itu sebagai kapal milisi.

Sebuah satuan tugas Filipina di Laut China Selatan mengatakan, ratusan kapal China masih berada di wilayah sengketa meski telah diusir. Bukan hanya itu, mereka juga menyebar lebih luas.

Pada awalnya, kapal-kapal itu diketahui berkumpul di terumbu karang yang disengketakan, Whitsun Reef. Filipina menyebut terumbu karang itu termasuk ke dalam zona ekonomi eksklusifnya.


Tetapi saat ini banyak di antara kapal-kapal itu berpindah ke Kepulauan Spratly.

Mengutip data intelijen, satgas mengatakan, 44 kapal masih berada di Whitsun Reef dan sekitar 200 lainnya terbesar di bagian lain dari Kepulauan Spratly, termasuk di dekat pulau-pulau buatan China yang dimiliterisasi, di mana empat kapal angkatan lautnya terlihat.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters pada Rabu (31/3), satgas Filipina menyatakan keprihatinan yang mendalam atas masih adanya kehadiran kapal milisi China yang melanggar hukum.  

"Baik Filipina maupun masyarakat internasional tidak akan pernah menerima pernyataan China tentang apa yang disebut 'kedaulatan terintegrasi yang tak terbantahkan' di hampir semua Laut China Selatan," kata satgas itu sembari menegaskan agar kapal-kapal itu segera pergi.

Posisi Filipina atas kapal-kapal China ini adalah salah satu yang terkuat sejak Presiden Rodrigo Duterte mengambil alih kekuasaan pada 2016 dan berusaha berteman dengan Beijing.

Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Australia telah berbagi keprihatinan atas tindakan agresif China.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Ratusan Migran Bobol Perbatasan Polandia Lewat Terowongan Rahasia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 14:03

Pertumbuhan 8 Persen Jalur Cepat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:57

Komisi III Tolak Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Tanpa DPR: Ahistoris !

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:43

Meski Ada Beking, Pemerintah Harus Berani Tangkap Pembalak Liar di Sumatera !

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:30

Mabes Polri Buka Suara soal Perpol yang Izinkan Anggota Bertugas di 17 Kementerian/Lembaga

Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:07

Permudah Akses Kesehatan, Legislator Golkar Dukung Sistem Rujukan BPJS Dihapus

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:55

Menko Pangan Zulhas Beri Semangat Petugas SPPG di Lokasi Bencana

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:48

Komisi I DPR: UU TNI yang Baru harus Diimplementasikan secara Nyata

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:32

KUA Bukan Sekadar Kantor Nikah, Tapi Cermin Kehadiran Negara dalam Keluarga

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:21

Legislator NasDem Desak Percepatan Huntara dan Relokasi di Zona Merah

Sabtu, 13 Desember 2025 | 12:08

Selengkapnya