Berita

Wasekjen Partai Demokrat Ossy Dermawan/Net

Politik

Demokrat: Kubu Moeldoko Sebut Radikalisme Tumbuh Subur Pada Era SBY Itu Fitnah!

SENIN, 29 MARET 2021 | 20:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Jurubicara kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Moeldoko, Muhammad Rahmad yang menyebut paham radikalisme tumbuh subur pada masa pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah fitnah.

"Menurut saya, Rahmad telah menebarkan fitnah dengan mengatakan Partai Demokrat sebagai tempat berlindung kaum radikal. Termasuk pernyataan bahwa kepemimpinan SBY membiarkan radikalisme tumbuh subur di Indonesia," ujar Wasekjen Partai Demokrat Ossy Dermawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/3).

Menurut Ossy, pernyataan Rahmad tersebut bisa menyulut kemarahan tidak hanya kader dan simpatisan Partai Demokrat, namun juga rakyat Indonesia.


Pasalnya, pemerintahan SBY justru mampu menghancurkan sel-sel teroris bahkan melumpuhkan hingga menangkap aktor-aktor utamanya.

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap masa ada tantangannya masing-masing," kata Ossy.

Sebagai contoh, di era SBY, kata Ossy, tantangan terberat saat itu adalah membasmi organisasi teroris Asia dan dunia yang bergerak di Indonesia seperti Jamaah Islamiyah yang berafiliasi dengan organisasi teroris internasional Al-Qaeda.

"Terbukti pemerintahan SBY mampu menghancurkan sel-sel teroris tersebut dan melumpuhkan serta menangkap aktor-aktor utamanya," tegasnya.

"Jadi, yang diselesaikan bukan hanya sekadar pembubaran Ormas lokal tapi membasmi organisasi teroris Asia dan dunia," imbuhnya.

Ossy menambahkan, SBY dan jajaran pemerintah juga berhasil menjaga keberagaman kehidupan yang majemuk di Tanah Air, baik dari segi agama, suku, dan etnis, dalam bingkai NKRI.

Kata Ossy, atas dasar itulah mengapa pada tahun 2013, SBY mendapatkan penghargaan sebagai negarawan dunia 2013 (World Statesman Award) dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), sebuah  organisasi yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antar kepercayaan yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

"Ini merupakan wujud apresiasi dunia terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia semasa era pemerintahan SBY," tuturnya.

Lebih lanjut, Ossy menyatakan bahwa pihaknya tetap mendukung segala upaya Presiden Jokowi dalam menjaga keberagaman, kebhinekaan dan pluralisme Indonesia sehingga tercipta harmoni dan perdamaian di negeri ini.

"Yang terpenting segala tindakan harus didasarkan pada keadilan (justice) dan kebijaksanaan (wisdom)," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya