Berita

Partai Demokrat/RMOL

Politik

Pengamat: Persoalan Mendasar Internal Partai Demokrat Adalah Kesan Lunturnya Nilai Demokrasi

SENIN, 29 MARET 2021 | 19:03 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Persoalan mendasar dari internal Partai Demokrat adalah kesan lunturnya nilai-nilai demokrasi dalam struktur kepengurusan.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana, Syaifuddin mengatakan, pandangan itu tidak lain karena sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengesankan mencoba mengkonstruksi Demokrat sebagai partai keluarga.

“Saya melihat sebenarnya itu bersumber dari masalah internal Partai Demokrat sendiri terutama sekali saya tegaskan ini merupakan akibat daripada perilaku politik SBY sendiri yang tidak demokratis, seenaknya mengkonstruksi Demokrat sesuai dengan kepentingan pribadinya,” ujar Syaifuddin kepada wartawan, Senin (29/3).


Syaifuddin menilai, tongkat kepemimpinan SBY yang kemudian turun kepada putra sulungnya Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) berjalan tidak demokratis.

“Bahwa cukup banyak dari pada pendiri-pendiri Partai Demokrat selama di tangan SBY itu diabaikan kepentingan politiknya oleh SBY,” ungkapnya.

Lanjut Syaifuddin, akibat dari perilaku SBY tersebut, para kader ataupun pendiri partai yang merasa diberlakukan tidak adil dan disingkirkan, kemudian mencetuskan ide untuk menggelar kongres luar biasa (KLB).

Desakan menggelar KLB itu, kata dia, semakin menjadi ketika pemecatan terjadi kepada sejumlah kader, seperti mantan Sekjen Demokrat, Marzuki Ali, Darmizal, Jhoni Allen Marbun yang kemudian menjadi motor penggerak jalannya KLB.

“Di situlah letak ketidakadilan ini, jadi sumber pemicu pertama kali ini kenapa misalnya KLB ini terjadi karena persoalan mendasar di internal yang bersumber dari perilaku SBY itu yang tidak wajar di dalam berpartai,” jelasnya.

Selain itu, Syaifuddin tidak sepakat apabila kisruh internal Partai Demokrat itu menyeret nama Presiden Joko Widodo atau pemerintahan yang berkuasa saat ini. Seakan-akan ada intervensi dari istana untuk mengambil alih Partai Demokrat.

“Jadi saya sangat tidak sepakat dengan pertama itu kesannya menyalahkan Jokowi merasa dianiaya oleh pemerintah yang berkuasa sekarang, merasa diancam. Jadi pemecatan-pemecatan terhadap kader senior dan pendiri Demokrat ini lah yang sebetulnya menjadi biang kerok, mengapa KLB ini bisa terjadi,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya