Berita

anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Anas Thahir/Net

Politik

Fraksi PPP: Aneh Jika BPOM Kembalikan Tahapan Uji Klinis Vaksin Nusantara Ke Fase Pra Klinis

MINGGU, 28 MARET 2021 | 22:03 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Fraksi PPP DPR RI menyesalkan kebijakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang tidak mau mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis (PPUK) Vaksin Nusantara fase kedua.

Terlebih, kata anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Anas Thahir, secara resmi BPOM malah mengembalikan proses uji klinis fase pertama ke tahap pra-klinis dengan alasan ada tahapan atau proses yang belum dilengkapi.

"Ini merupakan kebijakan aneh karena yang memberikan izin uji klinis fase pertama juga BPOM sendiri. Ini artinya BPOM telah bertindak kurang cermat dalam mengeluarkan izin uji klinis vaksin," ujar Anas kepada wartawan, Minggu (28/3).


Bagi Anas, Vaksin Nusantara sebagai karya anak bangsa sudah sangat ditunggu-tungu kehadirannya karena akan menjadi kebanggaan yang luar biasa saat pandemi.

"Bahkan secara ekonomi juga bakal memberikan kontribusi sangat besar karena bisa mengurangi biaya import vaksin yang jumlahnya lebih besar dari anggaran Kementerian Kesehatan RI selama satu tahun," terangnya.

Seharusnya, lanjut Legislator Jawa Timur ini, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus dan bekerja lebih keras untuk melakukan percepatan produksi vaksin anak bangsa bagaimanapun caranya.

Menurutnya, jika dilapangan dirasa ada masalah-masalah teknis yang mungkin saja terjadi, seharusnya pemerintah terus fokus berusaha mencari jalan keluar dan melakukan pengawalan maksimal agar produksi Vaksin Nusantara bisa terus berjalan.

Masih kata Anas, mudahnya proses importasi vaksin asing dan rumitnya proses memproduksi vaksin dalam negeri, sangat bertentangan dengan semangat Presiden Jokowi.

"Presiden Jokowi selama ini mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk makin mencintai produk dalam negeri dan mengurangi bahkan 'membenci" pemakaian produk asing," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya