Berita

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

Inggris Siap Gabung Koalisi AS Buat Megaproyek Tandingan Belt And Road Initiative Milik China

MINGGU, 28 MARET 2021 | 14:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) dan para sekutunya semakin gencar untuk melawan pengaruh China. Terlebih di pemerintahan Joe Biden, AS memiliki visi untuk mempertahankan diri sebagai "pemimpin dunia".

Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Jumat (26/3) lalu, Biden mengusulkan agar negara-negara demokratis membuat megaproyek sendiri yang dapat menandingi Belt and Road Initiative (BRI) milik China.

Sebagai tindak lanjut, The Sunday Times pada Minggu (28/3) melaporkan, Johnson telah bertemu dengan para politisi Inggris untuk mengumumkan bahwa Inggris akan ikut dalam rencana AS tersebut.


Johnson melakukan pembicaraan dengan lima politisi di Downing Street setelah China mengumumkan sanksi terhadap individu dan entitas  di Inggris karena kritik London atas pelanggaran kemanusiaan di Xinjiang.

Sanksi dari Beijing itu merupakan balasan sanksi yang dijatuhkan oleh Inggris, bersama dengan AS, Uni Eropa, dan Kanada karena kerja paksa dan pelanggaran HAM terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.

Beberapa politisi yang bertemu Johnson adalah anggota Parlemen Konservatif Sir Duncan Smith, Nus Ghani dan Tim Loughton, serta rekan sekutu Lord Alton dari Liverpool, dan Baroness Kennedy dari Partai Buruh.

Dalam pertemuan itu, Johnson menyampaikan rencana yang diusulkan oleh Biden. Di mana Washington menggambarkan China sebagai predator dan menerapkan diplomasi "perangkap utang" untuk melancarkan BRI.

“Kita perlu mencari alternatif agar negara punya pilihan. Barat perlu melakukan ini," ujar Johnson.

Johnson mengungkap, ia dan Biden telah setuju untuk menyalurkan ratusan juta pound untuk megaproyek saingan BRI.

"Kami harus menunjukkan kepada mereka bahwa China bukan satu-satunya pilihan. Kita perlu mengumpulkan koalisi global," ujar seorang anggota parlemen yang ikut dalam pertemuan itu.

BRI merupakan proyek ambisiur China untuk membangun infrastruktur yang dapat menghubungkan China dengan berbagai benua. Proyek itu sudah menarik lebih dari 100 negara, di mana China berinvestasi untuk membangun kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan infrastruktur lainnya.

Pada pertengahan tahun lalu, lebih dari 2.600 proyek yang diperkirakan menelan biaya sekitar 3,7 triliun dolar AS telah dikaitkan dengan BRI.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya