Berita

Parade militer saat Hari Angkatan Bersenjata Myanmar pada 27 Maret 2021/Net

Dunia

Hari Angkatan Bersenjata Myanmar Berubah Jadi Teror, Dunia Kutuk Kekerasan Militer

MINGGU, 28 MARET 2021 | 06:04 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dunia mengutuk junta militer Myanmar yang telah banyak membunuh warga sipil di tengah perayaan Hari Angkatan Bersenjata pada Sabtu (27/3).

Berdasarkan laporan berita dan saksi yang dikutip dari CNA, lebih dari 90 pengunjuk rasa tewas pada hari paling penting bagi Angkatan Bersenjata Myanmar. Hari itu juga menjadi aksi protes paling berdarah sejak militer melancarkan kudeta pada 1 Februari.

Lewat pernyataan yang dirilis di Facebook, Kedutaan Besar AS di Myanmar menyebut tindakan militer dan polisi di Burma tidak lah profesional.

"Pasukan keamanan membunuh warga sipil tak bersenjata, termasuk anak-anak, orang-orang yang dalam sumpah mereka akan dilindungi. Ini bukan tindakan militer atau polisi profesional," ujar kedutaan.

Menurut jurubicara kedutaan, Aryani Manring, terdengar tembakan yang diarahkan ke pusat kebudayaan AS di Yangon. Namun tidak ada korban yang dilaporkan.

"Kami dapat memastikan bahwa tembakan dilepaskan ke American Center Yangon pada 27 Maret. Tidak ada yang cedera. Kami sedang menyelidiki insiden itu," kata Manring.

Kutukan serupa juga disampaikan oleh Kedutaan Besar Uni Eropa dan Inggris melalui media sosial masing-masing.

"Hari Angkatan Bersenjata Myanmar ke-76 ini akan tetap terukir sebagai hari teror dan aib. Pembunuhan warga sipil yang tidak bersenjata, termasuk anak-anak, adalah tindakan yang tidak dapat dipertahankan," kata Kedutaan Besar Uni Eropa di Yangon.

"Pasukan keamanan telah mempermalukan diri mereka sendiri dengan menembak warga sipil yang tidak bersenjata," ujar Kedutaan Besar Inggris.

Kekacauan terjadi di Myanmar setelah militer mengambil alih kekuasaan. Warga yang menolak pemerintahan militer turun ke jalan, dibalas kekerasan oleh petugas keamanan.

Situasi tersebut kontras dengan pidato yang disampaikan oleh pemimpin junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing saat Hari Angkatan Bersenjata Myanmar selama parade di Naypyidaw. Ia mengatakan militer akan melindungi rakyat dan memperjuangkan demokrasi.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya