Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying/Net

Dunia

Jubir: China Tidak Pernah Berencana Menyalip AS

SABTU, 27 MARET 2021 | 08:11 WIB

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengomentari sejumlah pernyataan Joe Biden selama melakukan konferensi pers pertamanya sejak menjabat Presiden AS di Gedung Putih.

Hua menegaskan, China tidak berniat untuk 'menyalip' AS, sebaliknya, mereka hanya ingin memajukan  dirinya sendiri dan menjadi negara yang lebih baik.

Dalam pernyataannya, Biden mengatakan bahwa AS siap bersaing ketat dengan China, dan menekankan bahwa dia tidak akan membiarkan Tiongkok untuk menjadi negara terkemuka.


Hua menekankan, kebijakan China terhadap AS konsisten dan jelas seperti biasanya. China bersedia untuk menerapkan konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara melalui panggilan telepon untuk mengejar perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.

"Kami berharap AS dapat bertemu China di tengah jalan di bawah prinsip tanpa konflik, tidak ada konfrontasi, saling menghormati, dan kerja sama win-win, dan bekerja sama untuk mempromosikan hubungan bilateral," kata Hua, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (26/3).

Juru bicara mengatakan tidak aneh melihat persaingan antara kedua negara, mengingat integrasi kepentingan yang dalam. Tetapi kuncinya, menurut Hua, adalah mencari persaingan yang sehat daripada permainan zero-sum.

Hua juga mengimbau semua negara di dunia, termasuk AS, mengupayakan kerja sama dengan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.

Terkait komentar Biden yang mewajibkan China untuk mengikuti aturan internasional, Hua membantah pernyataan tersebut dengan menggarisbawahi bahwa dunia hanya memiliki satu sistem dan satu perangkat aturan, yaitu sistem internasional yang berpusat pada PBB dan norma dasar hubungan internasional berdasarkan Piagam PBB. .

"China secara luas diakui sebagai model dalam mengikuti aturan sementara AS, di sisi lain, terkenal karena seringnya melanggar aturan," kata Hua.

Hua selanjutnya menanggapi komentar Biden tentang demokrasi dan otokrasi. Juru bicara tersebut membela sistem politik China dengan menekankan bahwa standar utama untuk mengevaluasi sistem politik terletak pada apakah sistem tersebut sesuai dengan konteks nasional, apakah sistem tersebut dapat memfasilitasi stabilitas politik, kemajuan sosial dan mata pencaharian, dan mendapatkan dukungan orang.

Sebagai contoh, Hua menyebutkan pencapaian China dalam pengentasan kemiskinan, sejak negara itu mencapai tujuannya 10 tahun sebelumnya, dan pembentukan sistem jaminan sosial terbesar di dunia.

"Dibandingkan dengan AS yang membiarkan setengah juta orang meninggal karena pandemi dan 40.000 lainnya akibat kekerasan senjata setiap tahun, China memiliki kepercayaan penuh dan bangga pada jalur pembangunan yang dipilihnya," kata Hua, menambahkan bahwa negara akan melanjutkan jalur itu dengan tekad yang kuat. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya