Berita

Gubernur Banten, Wahidin Halim/RMOLBanten

Politik

Pamerkan Hasil Produksi Beras, Gubernur Banten Sindir Rencana Impor Pemerintah?

JUMAT, 26 MARET 2021 | 13:43 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Di tengah polemik beras impor, Gubernur Banten Wahidin Halim justru memamerkan hasil produksi beras di wilayahnya.

Apa yang dilakukan WH, sapaan akrab Wahidin Halim ini, seakan menyentil pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan yang berencana mengimpor beras pada tahun ini.

WH mencatat, sesuai rilis BPS per 1 Maret 2021 lalu, Provinsi Banten menempati posisi sembilan besar produsen beras secara nasional tahun 2020, dengan luas panen sekitar 325.333 hektar. Banten mampu menghasilkan sekitar 1.655.170 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 937.815 ton beras.

"Pada situasi saat ini masyarakat membutuhkan kebutuhan pokok, kekuatan sektor pertanian menjadi ketahanan pangan dan kekuatan stok bahan kebutuhan pokok," ujar WH, Kamis (25/3), dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Situasi pandemik, lanjut WH, bentuk bencana alam menimbulkan krisis baru di seluruh negeri termasuk daerah Banten, apalagi tumpuan sektor ekonomi bergantung pada Industri secara tidak langsung berdampak besar pada sendi-sendi perekonomian.

"Semua akan tetap bergulir dengan baik, apabila kita dapat memastikan ketersediaan pangan dan bahan pokok, maka perdagangan tetap berputar dengan stabil, tidak ada kenaikan harga atau kelangkaan stock," terang WH.

Senada, Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus Tauchid menambahkan, pencapaian Provinsi Banten naik ke peringkat sembilan sebagai produsen terbesar beras nasional merupakan hasil dari terobosan teknis di lapangan.

Langkah teknis itu, jelas Agus, ditandai dengan keragaman perbaikan varietas unggul nasional. Mulai dari penggunaan varietas Ciherang, Inpari 32, dan Inpari 42.

Diikuti juga oleh keragaman teknologi pemupukan berimbang, serta penggunaan egnsi hayati pada pengendalian hama terpadu.

"Strategis ini mampu meningkatkan produktivitas dari 48,95 menjadi 50,50 ku/ha. Langkah strategi selanjutnya akan terus meningkatkan inovasi keragaman teknologi produksi padi," ungkapnya.

Di sisi lain, Agus memastikan keberhasilan Pemprov Banten diikuti dengan peningkatan pendapat petani yang diukur dengan indikator nilai tukar petani (NTP) selama kurun waktu bulan Januari dan Februari 2021. Dimana NTP Banten tertinggi di Pulau Jawa pada angka 101,16 dan 100,92.

"Proyeksi ke depan Banten terus mampu berada pada peringkat kedelapan Nasional dengan target rata-rata produktivitas bisa mencapai 52,50 ku/ha," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Lebaran 2024, Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang

Kamis, 18 April 2024 | 07:55

Hadapi Australia, Timnas U-23 Diperkuat Justin Hubner

Kamis, 18 April 2024 | 07:40

Pererat Kerjasama Bilateral, Wang Yi Mulai Tur Diplomatik di Indonesia

Kamis, 18 April 2024 | 07:30

Gasak Motor di 21 TKP, Sopir Truk dan Pedagang Kerupuk Didor Polisi

Kamis, 18 April 2024 | 06:26

Jakarta Terbuka untuk Pendatang Baru, PKS: Penghapusan NIK Tak Adil

Kamis, 18 April 2024 | 06:17

Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Dalam Truk Permen

Kamis, 18 April 2024 | 06:06

BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Kamis, 18 April 2024 | 05:47

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Inggard Joshua Minta Pemprov DKI Penuhi Hak Cuti Pegawai Piket Lebaran

Kamis, 18 April 2024 | 05:14

Siswa Tak Miliki SIM Harus Dilarang Bawa Kendaraan ke Sekolah

Kamis, 18 April 2024 | 04:20

Selengkapnya