Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

India Bantah Sudah Larang Ekspor Vaksin Covid-19

JUMAT, 26 MARET 2021 | 13:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India membantah telah memberlakukan larangan ekspor vaksin Covid-19 karena menghadapi gelombang kedua pandemi. Sumber pemerintah menegaskan bahwa New Delhi akan terus memasok vaksin secara bertahap.

"Kami telah menyatakan bahwa dengan memperhatikan persyaratan domestik dari peluncuran bertahap, India akan terus memasok vaksin Covid-19 ke negara-negara mitra dalam beberapa pekan dan bulan mendatang secara bertahap," ujar sumber itu kepada Sputnik, Jumat (26/3).

"Posisi ini tidak berubah. Kami belum memberlakukan larangan apa pun tentang ekspor vaksin, tidak seperti negara lain," tambahnya.

Seorang pejabat pemerintah juga menegaskan bahwa India tetap berkomitmen untuk membantu distriusi vaksin ke seluruh penjuru dunia.

"Mengingat kapasitas produksi kami saat ini dan persyaratan program vaksinasi nasional, mungkin ada kebutuhan untuk mengkalibrasi jadwal pasokan dari waktu ke waktu. Semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk menyesuaikan jadwal sesuai kebutuhan. Hanya dengan kerja sama seperti itu, kami dapat secara kolektif menangani pandemi yang sedang berlangsung," lanjutnya.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (25/3), UNICEF mengatakan distribusi dosis AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) yang seharusnya dilakukan pada Maret dan April akan ditunda karena belum adanya izin ekspor.

Sebelumnya, Rabu (24/3), beberapa media mengklaim bahwa India telah menahan pasokan vaksin Covid-19 ke Inggris dan beberapa negara lain karena harus memenuhi kebutuhan dalam negeri.

India memulai program vaksinasi nasionalnya pada 16 Januari, dan sejauh ini telah memasok 75 juta dosis di dalam negeri.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa India telah menggunakan lebih dari 53 juta dosis pada Kamis pagi. Pemerintah India telah memesan 120 juta dosis lagi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya