Berita

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel/Net

Dunia

Para Pemimpin UE Setuju Meluncurkan Kembali Kerja Sama Dengan Turki

JUMAT, 26 MARET 2021 | 09:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Kamis sepakat untuk meluncurkan kembali kerja sama dengan Turki secara bertahap dan proporsional di bidang perdagangan dan migrasi.

Mereka memutuskan untuk meluncurkan dialog tingkat tinggi dengan Turki tentang masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama seperti kesehatan masyarakat, iklim, kontra-terorisme, serta masalah regional.

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengatakan bahwa kesimpulan KTT pada Kamis (25/3) malam adalah terkait langkah penting untuk Turki ke arah yang benar.


"Uni Eropa dengan negara-negara anggota, siap mengajukan proposal yang lebih konkret agar memiliki hubungan yang lebih stabil dan lebih dapat diprediksi dengan Turki," kata Charles Michel dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dalam pertemuan KTT Uni Eropa yang dilakukan virtual, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (26/3).

Michel mengatakan para pemimpin menugaskan Komisi Eropa dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell dengan persiapan kemungkinan agenda positif dengan Turki.

“Agenda positif mungkin tetapi bersyarat. Artinya kami berharap Turki akan mempertahankan perilaku yang moderat, perilaku positif di pekan-pekan mendatang dan di bulan-bulan mendatang,” kata Michel.

Michel juga mengatakan mereka melakukan kontak dengan otoritas Turki untuk kemungkinan kunjungan ke Turki pada bulan April.

Sementara Von der Leyen, pada gilirannya, mengatakan "Turki telah menunjukkan sikap yang lebih konstruktif, termasuk dalam hubungan bilateral dengan beberapa negara anggota UE. Ini adalah langkah-langkah positif dan disambut baik yang harus kita coba untuk kita bina."

Von der Leyen mengingatkan bahwa telah mempersiapkan sebuah laporan tentang 'permainan hubungan politik, ekonomi dan perdagangan UE-Turki'.

Mengingat sikap Turki yang lebih produktif baru-baru ini, laporan tersebut mengedepankan kemungkinan bidang kerja sama untuk memungkinkan pendekatan yang progresif dan proporsional.

"Jika Turki tidak bergerak maju secara konstruktif, jika kembali ke aksi atau provokasi sepihak, khususnya di Mediterania Timur, tentunya kerja sama itu akan kami tunda,” tambahnya.

Sejak tahun lalu, Turki berselisih dengan negara-negara anggota UE, Yunani, dan Siprus, mengenai batas maritim dan cadangan gas alam di Mediterania timur.

Namun, Von der Leyen mengatakan Turki juga memiliki peran menampung pengungsi Suriah.

"Turki memikul bagian terbesar dari beban tersebut, tetapi kami pikir penting untuk terus melanjutkan dukungan dalam tujuan kemanusiaan terkait pengungsi Suriah di Turki," tutup Von der Leyen.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya