Berita

Bendera Inggris dan China/Net

Dunia

Perang Sanksi, China Jatuhkan Serangan Balasan Untuk Sembilan Individu Inggris

JUMAT, 26 MARET 2021 | 08:20 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perang sanksi antara China dan negara-negara Barat semakin sengit. Beijing mengumumkan telah menjatuhkan sanksi pada organisasi individu di Inggris sebagai tindakan balasan.

Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (26/3) mengatakan telah menjatuhkan sanksi kepada empat entitas dan sembilan individu di Inggris, termasuk mantan pemimpin Partai Konservatif Duncan Smith dan Komisi Hak Asasi Manuasia Partai Konservatif.

Mereka yang dikenai sanksi dan anggota keluarganya akan dilarang memasuki wilayah China. Mereka juga tidak diizinkan berbisnis dengan warga atau entitas China.


Langkah tersebut merupakan balasan atas serangan sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada terhadap China karena dianggap melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.

Lantaran aktivis dan pakar hak asasi manusia PBB memperkirakan setidaknya terdapat 1 juta Muslim Uighur yang telah ditahan di kamp-kamp Xinjiang.

Dikutip dari Reuters, Kementerian Luar Negeri China menyebut negara-negara tersebut telah menyebarkan kebohongan dan disinformasi mengenai Xinjiang.

Beijing juga membantah semua tuduhan pelecehan dan kerja paksa yang dilakukan di Xinjiang. Mereka berdalih bahwa kamp-kamp tersebut menawarkan pelatihan kejuruan yang diperlukan untuk melawan ekstremisme.

"China dengan tegas bertekad untuk menjaga kedaulatan nasionalnya, kepentingan keamanan dan pembangunannya, dan memperingatkan pihak Inggris untuk tidak melangkah lebih jauh ke jalan yang salah," kata kementerian.

"Jika tidak, China akan dengan tegas membuat reaksi lebih lanjut," tambahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya