Berita

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto/Net

Politik

Tolak Impor Beras, PDIP: 75 Tahun Merdeka Masak Terus-terusan Impor

KAMIS, 25 MARET 2021 | 17:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada sejumlah alasan yang mendasari sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengkritisi kebijakan impor beras yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan, seperti kata Bung Karno, bangsa Indonesia harus bisa berdiri di kaki sendiri (berdikari), termasuk dalam hal pangan.

"Sebelum membacakan teks Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno menyampaikan pidato singkat yang intinya untuk berani meletakkan nasib bangsa dan Tanah Air di tangan kita sendiri," kata Hasto dalam webinar Repdem bertajuk 'Impor Beras dan Garam: Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente', Kamis (25/3).


Dari aspek legitimasi, kata Hasto, kebijakan impor bertentangan dengan upaya untuk menyejahterakan petani di dalam Pancasila dan cita-cita kemanusiaan.

"Cita-cita kemanusiaan itu membebaskan manusia itu dari berbagai belenggu penjajah, termasuk mereka para pemburu rente yang ingin mengambil jalan pintas dengan melakukan impor. Sesuatu yang sehausnya kita mampu memproduksi," urai Hasto.

Pun demikian dari aspek konstitusi. Hasto berpandangan, tujuan pembentukan negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum, termasuk kesejahteraan petani.

"Itu sangat jelas. Maka pemimpin harus memahami tujuan dari bernegara, yaitu berpihak pada petani. Kedaulatan petani dalam berproduksi harus dilindungi dan produksinya dinikmati oleh rakyat, tidak sedikit-sedikit terancam oleh kebijakan sepihak untuk melakukan impor," papar Hasto.

Lebih jauh, karena itulah Hasto menekankan konstitusi sudah jelas bahwa impor berbanding terbalik dari perintah menyejahterakan rakyat.

"75 tahun merdeka masak kita harus bergantung terus-menerus pada impor," tutup Hasto.

Populer

Beri Alasan Baru untuk Usulan Pergantian Wapres, Refly Harun: Yang Paling Jelas Fufufafa

Jumat, 25 April 2025 | 05:15

Walikota Surabaya Akan Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan

Sabtu, 19 April 2025 | 01:32

Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah

Minggu, 20 April 2025 | 07:52

Pemberi Utang Terbesar ke RI Kompak Turunkan Pinjaman

Sabtu, 19 April 2025 | 08:57

Purnawirawan TNI Tuntut Gibran Mundur, Begini Respons Ketua MPR

Jumat, 25 April 2025 | 19:11

Warga Cimahi Kaget, Rumah Kontrakan Jadi Home Industri Narkoba

Sabtu, 19 April 2025 | 02:31

Penuntut Ijazah Jokowi Diduga sebagai Antek Asing

Jumat, 25 April 2025 | 16:46

UPDATE

Taiwan Perkuat Peran Kesehatan Global di Ulang Tahun ke-30 NHI

Selasa, 29 April 2025 | 15:54

Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Bikin Mundur Institusi Militer

Selasa, 29 April 2025 | 15:53

Muzani dan Dasco Temani Prabowo Makan Siang di Istana, Bahas PCO?

Selasa, 29 April 2025 | 15:34

Tim Hukum Hasto Siap Beberkan Bukti Pelanggaran Etik Rossa

Selasa, 29 April 2025 | 15:31

Polemik FREN, Investor Bakal Bahas Bersama Komisi XI DPR

Selasa, 29 April 2025 | 15:30

Segmen Pasar Terbuka Lebar, Wuling Resmi Luncurkan EV Van

Selasa, 29 April 2025 | 15:20

Hasan Nasbi Mundur, Komunikasi Pemerintah Harus jadi Perhatian Serius

Selasa, 29 April 2025 | 15:10

Pemanfaatan Teknologi Kunci Utama Kemajuan Koperasi

Selasa, 29 April 2025 | 14:58

Wajar Dipercaya Prabowo, Pengamat: Komunikasi Dasco Mampu Selesaikan Banyak Persoalan

Selasa, 29 April 2025 | 14:50

Pengunduran Diri Hasan Nasbi Tidak Berdampak ke PCO

Selasa, 29 April 2025 | 14:46

Selengkapnya