Berita

Duta Besar Belarusia untuk PBB, Yury Ambrazevic/Net

Dunia

Konsisten Soal Kedaulatan, China Menentang Keras Rancangan Resolusi UE Atas Dugaan Pelanggran HAM Di Belarusia

KAMIS, 25 MARET 2021 | 16:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perwakilan China di PBB ikut memberikan suara untuk menentang diterbitkannya rancangan resolusi tentang Belarusia yang diajukan oleh beberapa negara anggota Uni Eropa pada sesi ke-46 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC), Rabu (24/3) waktu setempat.

Rancangan resolusi tersebut mengungkapkan keprihatinan tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi menjelang dan sesuadah pemilihan presiden 2020 di Belarusia.

Chen Xu, kepala Misi China untuk PBB di Jenewa, mengatakan China selalu menentang campur tangan dalam urusan internal negara lain atau merugikan kedaulatan negara lain dengan dalih masalah hak asasi manusia.


"Rancangan resolusi tersebut mengabaikan upaya dan pencapaian yang dibuat oleh pemerintah Belarusia dalam mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia," kata Chen, menyebutnya sebagai upaya untuk memberikan tekanan dan campur tangan dalam urusan dalam negeri Belarus dengan dalih masalah hak asasi manusia.

"Politisasi isu HAM hanya akan merusak reputasi UNHRC," tegasnya.

Sementara, Duta Besar Belarusia untuk PBB, Yury Ambrazevic, mengatakan bahwa upaya diterbitkannya resolusi sebagai upaya lain untuk mencampuri urusan dalam negeri negara mereka.

"Kami memahami bahwa ada pergolakan di beberapa kota Belarusia dengan tujuan untuk melawan dan melawan pemerintah yang dipilih secara sah dan ini didukung oleh beberapa pemerintah Eropa. Hal ini mengarah pada rusaknya proses demokrasi," kata Ambrazevic.

Belarusia menyaksikan protes massal setelah Presiden petahana Alexander Lukashenko memenangkan masa jabatan keenam selama pemilihan 9 Agustus, dengan oposisi menolak untuk mengakui hasil.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya