Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Polemik Impor Beras, CISA Sarankan Indonesia Belajar Dari India

MINGGU, 21 MARET 2021 | 16:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Indonesia perlu belajar dari negara lain untuk benar-benar bisa menjalankan ketahanan pangan dalam negeri dan tidak bergantung pada pangan impor.

Hal itu merujuk pada rencana Kementerian Perdagangan yang akan kembali mengimpor beras hingga 1 juta ton sebagai strategi menjaga stabilitas harga dan pasokan hingga akhir tahun.

Menurut Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa, kebjiakan impor beras belum tepat dilakukan tahun ini.

"Dari data Bulog dan Kementerian Pertanian mulai Maret hingga Mei terjadi fase surplus beras bahkan CBP kita bisa mencapai taksiran 1-12 juta ton beras jika ada upaya optimalisasi dari pemerintah," ucap Herry melalui keterangan persnya, Minggu (21/3).

Menurut Herry, silang pendapat yang terjadi antar stakeholders terjadi karena pengelolaan dan manajemen pangan nasional belum maksimal sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat.

"Lintas kementerian dan lembaga yang mengurusi hal ini saja berbeda pandangan. Menko Perekonomian dan Mendag mendorong impor sedangkan Mentan dan Bulog enggan berspekulasi soal ini. Harusnya bersinergi dan berkolaborasi mencari solusi,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan agar pemerintah bisa belajar dari India soal manajemen pangan, khususnya komoditas beras.

"Krisis 2007-2008 di India menjadi momentum negara tersebut untuk mengevaluasi serta merekonstruksi sistem dan manajemen pangan nasionalnya. Praktis 2013, India melalui The Indian National Food Security Act-nya berhasil mengantarkan negara sebagai pengekspor beras terbesar di dunia," jelasnya.

Bahkan Herry membandingkan komitmen pemerintah India dengan Indonesia terkait kebijakan pada sektor pangan yang masih jauh tertinggal dari negara yang berpenduduk hampir 1,4 miliar jiwa tersebut.

"Inovasi dari sisi kebijakan maupun jaminan subsidi menjadi kuncinya. Di awal regulasi keamanan pangan di India diterapkan, Pemerintahnya meluncurkan sekitar 19 miliar dolar untuk urusan pangan dan beras. Artinya ada kebijakan juga ada jaminan. Hal ini harus jadi referensi bagi stakeholders pangan di Indonesia," terangnya.

Lagipula Herry mengatakan bahwa Indonesia yang berencana mengimpor beras dari Thailand yang notabene juga belajar dari India soal masalah pangan.

"Saya dengar Indonesia dan Thailand itu akan buat perjanjian soal impor di Maret 2021. Padahal setahu saya Thailand pun belajar dari India soal pengelolaan pangan. Indonesia juga harus belajar pada sumber dan ahlinya,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya