Berita

Laporan media Thailand yang menunjukkan militer diduga memberikan bantuan untuk pasukan Myanmar/Net

Dunia

Thailand Bantah Telah Kirim Bantuan Sembako Ke Militer Myanmar

MINGGU, 21 MARET 2021 | 09:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Thailand membantah telah mengirim bantuan langsung kepada militer Myanmar yang tengah menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Militer Myanmar pada Sabtu (20/3), membantah telah memasok beras ke unit-unit angkatan bersenjata Myanmar. Militer menegaskan bahwa barang yang dikirim ke Myanmar melalui perbatasan merupakan bagian dari perdagangan biasa.

"Tentara Thailand tidak memasok tentara Myanmar dan tidak ada kontak dari tentara Myanmar yang meminta bantuan dari kami karena mereka memiliki kehormatan sendiri," ujar komandan Pasukan Naresuan, Mayor Jenderal Amnat Srimak, seperti dikutip Reuters.

"Jika ada sesuatu, saya kira ada perdagangan regular di penyeberangan perbatasan biasa. Kami tidak memblokir ini jika tindakan tersebut tidak melanggar hukum dan mengikuti prosedur bea cukai," tambahnya.

Sebelumnya media Thailand, The Reporters, melaporkan bahwa militer telah memasok 700 karung beras ke unit-unit tentara Myanmar di perbatasan timur yang dikuasai oleh pasukan Persatuan Nasional Karen (KNU).

Dalam laporannya, media itu juga menunjukkan foto-foto yang tampak seperti kantong beras yang dimuat ke dalam truk di perbatasan. Terlihat beberapa pria berseragam kamuflase, menyeberang ke Thailand dan memeriksa suhu mereka.

Menurut seorang pejabat, kriiman tersebut merupakan perintah dari pemerintah Thailand.

Hingga berita ini dirilis, belum ada tanggapan dari pemerintah Thailand dan pihak KNU.

Militer Myanmar sendiri sedang menghadapi kecaman, baik di dalam maupun luar negeri, karena telah melakukan kudeta pada 1 Februari dan melancarkan tindakan kekerasan kepada para pengunjuk rasa yang menewaskan hampir 250 orang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya