Berita

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif/Net

Dunia

Daripada Hanya 'Menyudutkan' Iran, Eropa Juga Harus Tindak Aktivitas Nuklir Israel

MINGGU, 21 MARET 2021 | 08:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Iran dibuat geram dengan tindakan Eropa yang dianggapnya memiliki standar ganda terhadap aktivitas fasilitas nuklir Teheran dan Israel.

Pada Kamis (18/3), Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Iran untuk bertanggung jawab dan berhentik memperburuk pelanggaran kesepakatan nuklir, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif kemudian mengecam pernyataan tersebut dan memberikan komentar dengan menyinggung aktivitas nuklir Israel yang diabaikan oleh negara-negara Eropa yang menandatangani JCPOA. Mereka adalah Prancis, Jerman, dan Inggris atau yang dikenal dengan E3.

"Untuk menenangkan rezim teroris dengan nuklir terlarang, E3 mendesak Iran 'untuk bertindak secara bertanggung jawab'. Faktanya: JCPOA HANYA hidup karena tindakan bertanggung jawab Iran," ujar Zarif.

Zarif mengatakan, E3 lah yang seharusnya bertindak secara bertanggung jawab dan mematuhi kesepakatan dengan menindaklanjuti aktivitas nuklir Israel yang diduga dikembangkan untuk membuat senjata.

Dimuat Sputnik pada Sabtu (20/3), Israel tidak membenarkan atau menyangkal memiliki senjata nuklir. Namun perkiraan ukuran persenjataan nuklirnya berkisar dari 80 hingga 400 hulu ledak.

Sementara itu, Iran mulai melakukan pelanggaran dengan memperkaya uranium setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari JCPOA pada 2018. Kemudian pada akhir 2020, parlemen Iran mengesahkan undang-undang untuk meningkatkan tingkat pengayaan uranium setelah ilmuwan tersohor Mohsen Fakhrizadeh dibunuh.

Di sisi lain, AS di bawah pemerintahan Joe Biden menegaskan tidak akan kembali ke JCPOA jika Iran tidak kembali mematuhi kesepakatan. Namun Iran mendesak AS untuk segera mencabut sanksi jika ingin Teheran mematuhi kesepakatan.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Penjualan Melorot, Laba Bersih AMMN Nyungsep 79,9 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:55

Korban Tewas Akibat Serangan Moskow Meningkat Hingga 143 Orang

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:39

Genjot Jumlah Wisman, Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa-desa Wisata

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:19

Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Didesak Mundur

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:11

Rusia Ragu ISIS Pelaku Serangan Moskow, Kembali Sudutkan Ukraina

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:05

Golkar Terancam Jadi Partai Keluarga Bila Dipimpin Jokowi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:00

Astronom Kerajaan Inggris Sarankan Pengiriman Robot ke Ruang Angkasa

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:57

Rapat Paripurna ke-14, 272 Anggota DPR Bolos

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:38

Genjot Wisman Jepang, Kemenparekraf Gandeng Garuda Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:35

Kepala Intelijen Rusia Lakukan Kunjungan ke Korea Utara

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:29

Selengkapnya