Berita

Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono/Repro

Politik

Arief Poyuono: Jabatan Presiden Yang Dua Periode Itu Jelas-jelas Mas Amien Rais Copy Paste Dari Amerika Serikat!

SABTU, 20 MARET 2021 | 12:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Masa jabatan Presiden yang diatur di dalam konstitusi usai reformasi sebanyak dua periode, dianggap Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono sebagai bentuk tiruan sistem demokrasi di Amerika Serikat.

Arief Poyuono mengatakan, aturan dua periode jabatan presiden ini ditetapkan dalam amandemen Undang-Undang Dasar 1945 diera MPR yang dipimpin Amien Rais, dan gagasannya mengacu pada sistem demokrasi Amerika Serikat.

"Bahwa konstitusi kita terkait masa jabatan presiden yang dua periode jelas-jelas Mas Amien Rais itu meng-copy paste dari Amerika Serikat," jar Arief Poyuono dalam diskusi virtual Polemik Trijaya FM bertajuk 'Misteri 2024', Sabtu (20/3).


Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini, cora demokrasi yang ada di negeri Paman Sam itu tidak sama denga yang ada di Indonesia.

"Di Amerika itu cuma ada dua partai. Dan di Indonesia kita tau partainya berkarung-karung," katanya.

Dengan masa jabatan presiden yang dua periode dan partai politik yang cukup banyak, Arief Poyuono justru mengaku melihat dampak politik yang timbul tidak baik, dan sudah pernah terjadi di era presiden yang menjabat setelah reformasi.

"Itu terjadi ketika pemilihan presiden secara langsung, ketika SBY terpilih sebagai presiden. Awal pertama SBY jadi presiden dagang kebo, yaitu bagi-bagi kekuasaan. Tahun pertama habis itu ada reshuffle lagi. Sama dengan Pak Jokowi hari ini," beber Arief Poyuono.

"Tapi pernah enggak dipikir Amien Rais dampaknya apa baik buat negara kita, dengan keadaan landscape politik dan ekonoi kita yang berbeda dengan Amerika," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya