Berita

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin/Net

Dunia

Ke New Delhi, Menhan Lloyd Austin Bujuk India Batalkan Rencana Pembelian S-400 Dari Rusia

JUMAT, 19 MARET 2021 | 14:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang berupaya untuk membujuk India agar segera membatalkan rencana pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.

Hal itulah yang membuat Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan kunjungan ke New Delhi pada Jumat (19/3), seperti dimuat Reuters. Ia menjadi anggota pemerintahan tertinggi dalam pemerintahan Joe Biden pertama yang berkunjung ke India.  

Selama kunjungan Austin, kedua belah pihak membahas rencana New Delhi untuk membeli drone bersenjata dari AS dengan paket pembelian lebih dari 150 jet tempur untuk angktan laut dan udara India dalam menghadapi China.

India dan China sendiri berada dalam ketegangan akibat sengketa wilayah di Himalaya.

Selain itu, Austin juga akan membahas rencana India untuk membeli S-400 dari Rusia yang berpotensi dikenai sanksi AS, seperti halnya Turki.

Sebelumnya, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Bob Menendez, mendesak Austin untuk menjelaskan kepada para pejabat India tentang penolakan pemerintah Biden atas rencana New Delhi tersebut.

"Jika India memilih untuk melanjutkan pembelian S-400, tindakan itu jelas merupakan transaksi yang signifikan, dan karenanya dapat dikenai sanksi, dengan sektor pertahanan Rusia di bawah Bagian 231 CAATSA (Countering America's Adversaries Through Sanctions Act)," kata Menendez dalam sebuah surat kepada Austin.

"Ini juga akan membatasi kemampuan India untuk bekerja dengan AS dalam pengembangan dan pengadaan teknologi militer yang sensitif. Saya berharap Anda memperjelas semua tantangan ini dalam percakapan dengan rekan-rekan India Anda," tambahnya.

Pekan lalu, para pemimpin dari aliansi Quad, yang terdiri dari AS, India, Australia, dan Jepang melakukan pertemuan puncak untuk membahas kerja sama keamanan maritim dalam rangka menghadapi tantangan China.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya