Berita

Presiden Joko Widodo/Repro

Dunia

Desak ASEAN Gelar KTT, Jokowi: Kekerasan Di Myanmar Harus Dihentikan

JUMAT, 19 MARET 2021 | 12:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Joko Widodo mendorong agar ASEAN segera menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi (KTT) untuk membahas situasi di Myanmar.

Hal itu ia sampaikan dalam pidato virtual yang disiarkan Sekretariat Presiden pada Jumat (19/3).

"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," ujar Jokowi.


Dalam pidato tersebut, ia juga menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga mereka akibat penggunaan kekerasan di Myanmar.

"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," ucapnya.

"Dan Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan, sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama," tambahnya.

Ia juga mendesak agar dialog dan rekonsiliasi antara pihak-pihak yang bertikai di Myanmar segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, perdamaian, dan stabilitas di Myanmar.

Myanmar diliputi kekacauan setelah militer merebut kekuasaan dari pemerintahan sipil yang dipimpin oleh penasihat negara Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Warga yang tidak menerima adanya perebutan kekuasaan melakukan gelombang unjuk rasa besar-besaran yang ditanggapi dengan kekerasan oleh petugas keamanan.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut, setidaknya sudah ada lebih dari 200 orang yang meninggal dunia akibat kekerasan petugas keamanan sejak kudeta terjadi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya