Berita

Tersangka kasus dugaan korupsi bansos, Juliari Peter Batubara, saat mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan beberapa waktu lalu/RMOL

Hukum

Soal Pemberian Uang Ke Juliari Batubara, KPK Terus Gali Informasi Dari Vendor Bansos

KAMIS, 18 MARET 2021 | 12:12 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus menggali informasi pemberian uang dari para vendor yang dapat jatah proyek bantuan sosial (bansos) sembako kepada Juliari Peter Batubara (JPB) saat menjabat sebagai Menteri Sosial.

Hal itu didalami penyidik KPK saat memeriksa saksi-saksi pada Rabu (17/3).

Saksi-saksi yang sudah diperiksa itu adalah Kunto dari PT Dharma Lantara Jaya; Joyce Josephine dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero); Jonni Sitohang selaku Direktur PT Riskaindo Jaya; dan Raka Swasta dari PT Afira Indah Megatama.


"Tim penyidik KPK masih melakukan pendalaman, di antaranya terkait dengan perusahaan dari para saksi yang menjadi vendor dalam pelaksanaan Bansos untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020 di Kemensos RI, serta dugaan aliran sejumlah uang kepada tersangka JPB melalui tersangka MJS (Matheus Joko Santoso)," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Kamis siang (18/3).

Dalam pemeriksaan kemarin, masih kata Ali, ada satu saksi yang tidak hadir dan dilakukan penjadwalan ulang. Saksi itu adalah, Moto dari PT Asricitra Pratama.

Adanya aliran dana dari vendor kepada Juliari saat menjabat Mensos terungkap saat Sekjen Kemensos, Hartono, menjadi saksi sidang kasus dugaan korupsi bansos dengan terdakwa Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja pada 3 Maret lalu.

Hartono menyebut mengetahui permintaan uang itu berdasarkan pengakuan Adi Wahyono yang ditunjuk Juliari menjadi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemensos.

Jaksa pun menilai uang itu sebagai fee yang diduga diterima Juliari dari para vendor agar bisa mendapatkan proyek bansos tersebut.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya