Berita

Mantan pemimpin kelompok Fatah di Gaza, Mohammed Dahlan/Net

Dunia

Mantan Pemimpin Fatah Pastikan Mahmoud Abbas Bukan Satu-satunya Calon Presiden Palestina Dalam Pemilu 2021

KAMIS, 18 MARET 2021 | 08:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mantan pemimpin kelompok Fatah di Gaza, Mohammed Dahlan, dalam pernyataan terbarunya mengatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak akan menjadi satu-satunya kandidat yang maju dalam pemilihan mendatang.

Pernyataan itu melahirkan dugaan bahwa Dahlan, yang lama dianggap sebagai saingan politik Abbas, akan mencalonkan dirinya.

Dahlan saat ini menetap di Uni Emirat Arab setelah meninggalkan Gaza bertahun-tahun lalu. Dia juga dianggap sebagai salah satu dari mereka yang diharapkan untuk menantang Abbas dalam pemilihan presiden mendatang.


"Institusi saat ini akan memutuskan siapa yang akan masuk dalam daftar kandidat dan apakah kami akan mencalonkan orang tertentu untuk kursi kepresidenan. Tetapi saya dapat menjamin, bahwa saudara Abu Mazen (Mahmoud Abbas) tidak akan menjadi satu-satunya kandidat dalam pemilihan presiden pemilu mendatang," kata Dahlan saat melakukan wawancara khusus bersama Al-Arabiya, Rabu (17/3).

“Kata-kata saya jelas. Saya tidak ingin mendahului, tetapi saya dapat mengatakan bahwa dia tidak akan menjadi satu-satunya kandidat,” tambah Dahlan, tanpa membenarkan atau menyangkal bahwa dia akan mencalonkan dirinya baik dalam pemilihan legislatif atau presiden.

Sehari sebelumnya, dua faksi Palestina yang bersaing, Fatah dan Hamas, menyetujui kode etik untuk memastikan pemilu yang akan datang dijalankan berdasarkan 'transparansi dan integritas'.

Pemilihan parlemen dan presiden Palestina ditetapkan masing-masing pada 22 Mei dan 31 Juli 2021.

Dahlan juga menyampaikan kritik atas keputusannya untuk tinggal di pengasingan di UEA selama wawancara khususnya dengan Al Arabiya. Dia diminta untuk menjawab kritik yang baru-baru ini mengatakan bahwa bantuannya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang sangat dibutuhkan Gaza dilakukan untuk mencetak poin politik.

"Pertama, UEA tidak memiliki kepentingan serakah dalam perjuangan Palestina, tidak di masa lalu, sekarang, atau di masa depan. Mereka memiliki kondisi pribadi yang membuat mereka mengambil posisi berdaulat dan politik untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Adapun dukungan mereka dalam sejarah, UEA adalah negara Arab kedua yang mendukung rakyat Palestina secara finansial setelah Kerajaan Arab Saudi," kata Dahlan kepada Al Arabiya.

Dahlan saat ini memimpin gerakan pemisahan Fatah yang siap menuju Jalur Gaza setelah absen selama 14 tahun. Bulan lalu, dua perwakilan gerakan kembali ke Gaza.

Ketika didesak apakah dia akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah atau presiden, Dahlan menjawab saat ini dia fokus pada 'tugas pribadi dan nasionalnya'.

"Saya tidak berbicara tentang pencapaian pribadi. Saya berbicara tentang orang yang menderita setidaknya selama 15 tahun terakhir. Angka kemiskinan rakyat Palestina yang meningkat selama 15 tahun terakhir. Banyaknya penyakit, tekanan dan stres, seta hilangnya harapan. Saya termasuk kelompok orang yang akan membayar itu, baik dalam revolusi Palestina atau dalam membangun Otoritas Nasional Palestina," kata Dahlan.

Ia menekankan bahwa selama 15 tahun ia telah meninggalkan Otoritas Nasional Palestina. Namun, belum terlambat untuk melakukan tugas-tugasnya untuk kepentingan Palestina.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya