Berita

Presiden AS Joe Biden/Net

Dunia

Politisi: Bukannya Mendapatkan 'American Dream', Migran di Perbatasan AS-Meksiko Malah Alami 'Biden Nightmare'

RABU, 17 MARET 2021 | 06:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Anggota Kongres Amerika Serikat, John Rose, yang menjadi salah satu anggota parlemen GOP yang ikut dalam kunjungan ke perbatasan, menyatakan keprihatinannya atas situasi  'mengkhawatirkan' di sana.

Kebijakan baru yang lebih lunak yang dikeluarkan Biden telah menciptakan lonjakan migran yang sangat tinggi. Personel perbatasan dan infrastruktur hampir kewalahan oleh meningkatnya jumlah pendatang baru.

Jumlah migran yang ditahan di penampungan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi yang memburuk itu membuat para politikus dari Republikan datang untuk menyelidiki situasi yang sebenarnya. Di antara migran itu terdapat banyak anak-anak di bawah umur  tanpa pendamping.


John Rose bersama anggota Republik lainnya mengunjungi salah satu fasilitas penampungan di perbatasan dan mereka terkejut melihat situasi tersebut.

Rose men-tweet video dirinya di dekat perbatasan di El Paso, Texas. "Saya menyaksikan secara langsung krisis di perbatasan selatan kami selama perjalanan saya ke El Paso, TX," tulis Rose di samping klip itu, seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (16/3).

"Saya memandang mata para imigran muda ini dan keluarga mereka yang telah datang ke sini, dengan keyakinan bahwa mereka dapat mencapai 'Impian Amerika'. Tetapi sebaliknya, mereka malah menghadapi 'Biden Nightmare," ujar Rose,

Dalam video tersebut, Rose mengatakan para migran terdorong menuju Amerika dan datang ke perbatasan. Berharap bisa menembus prbatasan dengan aman seperti janji Biden.

"Mereka datang karena persepsi yang salah arah dari presiden kita saat ini."

Rose menyerukan agar Biden segera mengambil langkah untuk memperbaiki situasi mengerikan itu dengan menyatakan ketegasannya bahwa tidak semua migran bisa menembus perbatasan AS-Meksiko.

"Saya menyerukan kepada presiden kami untuk mengakhiri mimpi buruk ini dengan mengumumkan kepada dunia bahwa perbatasan selatan Amerika Serikat terbuka untuk imigrasi resmi, dan saya memintanya untuk melakukannya sekarang."

Krisis perbatasan yang ramai dibicarakan ini seolah menjadi daya tarik bagi Partai Republik untuk melakukan serangannya sekaligus mengalihkan perhatian dari penentangan mereka terhadap paket stimulus Covid-19.

Partai Republik juga melihat situasi tersebut sebagai pembenaran dari sikap anti-imigran mantan Presiden Donald Trump. Anti-imigran yang diusung Trump sempat mendapatkan kritik keras karena terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia, di mana anak-anak terpisah dari orangtua mereka di perbatasan.

Menanggapi ini, pemerintahan Biden membantah dan menolak menggunakan kata 'krisis'. Mereka malah menyalahkan pemerintahan sebelumnya.

Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan ini adalah akibat dari 'warisan' terdahulu. Sementara Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintahan sebelumnya telah banyak 'mengutak-atik' sistem yang justru sulit untuk diterapkan dan bahwa para pengkritik presiden 'tidak memberikan banyak solusi'.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya