Berita

Koalisi Masyarakat Lombok Jakarta (KMLJ) menggelar aksi di depan Gedung KPK, Jakarta/Ist

Hukum

KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Tetes Di NTB

SELASA, 16 MARET 2021 | 18:59 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didorong untuk mengusut dugaan kasus korupsi dalam proyek irigasi tetes di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal tersebut disampaikan kelompok mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Lombok Jakarta (KMLJ) saat menggelar aksi di depan Gedung KPK, Jakarta,  Selasa (16/3).

“Kami dukung KPK mengusut proyek irigasi tetes di NTB ini. Kami melihat proyek ini hanya konspirasi untuk merampok uang negara,” kata Ketua KLMJ, Ilham dalam aksinya.


KMLJ juga meminta lembaga antirasuah memeriksa pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus dugaan rasuah di desa Akar Akar KLU senilai Rp 19,7 miliar dan di Pulau Sumbawa senilai Rp 9,3 miliar.

"KPK perlu memanggil Kadis Pertanian dan Perkebunan NTB, terutama bidang Sarana dan Prasarana terkait pengadaan proyek irigasi tetes di NTB tahun anggaran 2019 dan 2020. Kemudian, usut juga dugaan keterlibatan Bendahara Pemenangan Gubernur NTB," tegasnya.

Ilham menuturkan, Pemprov NTB meluncurkan program irigasi tetes tahun 2019 untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian, khususnya saat kemarau. Dalam perencanaannya, mekanisme kerja instalasi irigasi tetes bersumber dari lima pompa air berkapasitas besar.

Air kemudian dialiri melalui pipa penghubung yang membentang di lahan 200 hektare. Dari pipa utama, terdapat pipa tambahan yang bercabang menjulur ke area persawahan. Air dari pompa akan diatur alirannya melalui pipa pipa kecil.

“Namun dalam pengamatan di lapangan, program yang digadang-gadang solusi kekeringan di Desa Akar Akar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara tersebut gagal dan tidak sesuai dengan apa yang disosialiasasikan pemerintah," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya