Berita

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dalam video berdurasi tujuh menit yang dia posting di akun Instagram pribadinya, Selasa (16/3)/Repro

Politik

Takjub Dengan SBY Sikapi Pendongkelan Demokrat, Gatot Nurmantyo: Ini Contoh Untuk Bangsa Dan Juga Internasional

SELASA, 16 MARET 2021 | 11:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sikap pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, terhadap upaya pendongkelan oleh mantan kader dan pejabat pemerintahan membuat kagum mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Karena menurutnya, sosok yang kerap disapa SBY itu tidak menunjukkan sikap marah meskipun partai yang tengah dipimpin putranya, Agus Harimurthi Yudhoyono, digoyang melalui kegiatan yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara.

"Jadi saya pikir ini merupakan contoh, bukan hanya untuk bangsa tapi juga dunia internasional. Bahwa politikus ya harusnya seperti itu, punya ketenangan emosi, beretika," ujar Gatot dalam sebuah video berdurasi tujuh menit yang dia posting di akun Instagram pribadinya, Selasa (16/3).


Sikap SBY yang seperti itu, dinilai Gatot Nurmantyo, tidak terlepas dari kematangannya yang pernah memimpin Indonesia selama dua periode, yakni sejak tahun 2004 hingga 2013.

"Logika berfikirnya, dua kali mantan presiden partainya dibegitukan, tapi masih menjaga stabilitas emosinya," tutur Gatot Nurmantyo.

"Saya pikir kita perlu menyimak dan mencontoh seorang Pak SBY, diperlakukan seperti itu tapi beliau tidak menunjukkan kemarahan," tandasnya.

Upaya pendongkelan Partai Demokrat oleh mantan kader dan juga pihak eksternal diawali dengan isu kudeta kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurthi Yudhoyono pada beberapa bulan yang lalu.

Tak lama setelah itu, muncul gerakan pengambilalihan kekuasaan Partai Demokrat yang ditenggarai oleh sejumlah kader non aktif yang akhirnya dilakukan pemecatan.

Barulah pada pada awal bulan Maret ini digelar satu kegiatan yang diklaim sebagai KLB di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara. Di mana di dalamnya ada prosesi pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat.

Terdapat dua nama saat itu yang diusung oleh para peserta kegiatan. Yakni eks Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Marzuki Alie dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

Namun usia dilakukan pemilihan secara voting berdiri, mayoritas peserta kegiatan memilih Moeldoko.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya