Berita

James Cleverly/Net

Dunia

James Cleverly Ungkap Upaya Keras Inggris Akhiri Konflik Berkepanjangan Suriah

SELASA, 16 MARET 2021 | 10:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menteri Negara Inggris untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, James Cleverly mengatakan bahwa Inggris telah bekerja sangat keras, baik secara diplomatis maupun militer untuk mencoba dan mengakhiri perang di Suriah.

Hal itu dikatakan Cleverly dalam sebuah wawancara bersama Al-Arabiya pada Senin (15/3), saat memperingati 10 tahun konflik tersebut.

"Kami juga telah membantu untuk mencoba dan memberi makan dan melindungi orang-orang yang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka dan kami juga telah memberikan perlindungan kepada warga Suriah yang telah melarikan diri dari Suriah ke Eropa dan memang ke Inggris," ujarnya, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (16/3).

Dalam wawancara tersebut Cleverly mengungkapkan harapannya agar rezim Assad segera terlibat dalam upaya untuk mengakhiri konflik panjang tersebut.

"Pada akhirnya, apa yang kami inginkan adalah untuk rezim Assad agar terlibat dengan proses PBB untuk mengakhiri perang ini, sehingga (warga) Suriah dapat kembali ke rumah mereka, dan penderitaan ini dapat berakhir," ungkapnya.

Inggris pada Senin (15/3) melakukan upaya baru dengan mengumumkan sanksi terhadap enam anggota pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, termasuk Menteri Luar Negeri Faisal Mekdad, karena 'menindas rakyat Suriah atau mengambil keuntungan dari kesengsaraan mereka'.

Cleverly mengakui bahwa sanksi saja emang tidak cukup untuk mengubah situasi di lapangan, tetapi Inggris harus menunjukkan akuntabilitas.

"Kami tidak berpura-pura bahwa sanksi ini adalah satu-satunya hal yang kami lakukan, tetapi penting bagi kami untuk menunjukkan kepada mereka yang telah melakukan kekejaman bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban," katanya kepada Al Arabiya.

Langkah-langkah yang diumumkan pada hari Senin terdiri dari larangan perjalanan dan pembekuan aset dan datang pada peringatan 10 tahun pemberontakan Musim Semi Arab di Suriah. Mereka juga menargetkan seorang penasihat Assad, dua komandan militer senior, dan dua pengusaha.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya