Berita

Tokoh oposisi Uganda Bobi Wine/Net

Dunia

Tuntut Pendukungnya Dibebaskan, Tokoh Oposisi Uganda Bobi Wine Malah Diciduk Aparat

SELASA, 16 MARET 2021 | 07:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tokoh oposisi Uganda Bobi Wine kembali berurusan dengan aparat keamanan negara itu. Kali ini ia ditangkap saat memimpin protes terhadap penahanan pendukungnya setelah pemilihan presiden.

Polisi menangkap Wine pada Senin (15/3) waktu setempat, di dekat lapangan umum di ibu kota dan kemudian membawanya kembali ke rumahnya di luar Kampala.

“Rumahnya sekarang dikepung oleh polisi dan militer,” kata akun Twitter Wine, seperti dikutip dari AFP, Senin (15/3).


Surat kabar Daily Monitor menerbitkan foto Wine yang dibawa pergi oleh polisi saat dia memegang poster bertuliskan 'Bring Back Our People', yang menandakan permintaan Wine agar aparat membebaskan para pendukungnya.

"Jangan melawan," kata Wine kepada para pendukungnya ketika polisi bersenjata menangkap dia dan rekan-rekannya sementara kerumunan massa di latar belakang berulang kali meneriakkan namanya, menurut rekaman dari tempat kejadian di pusat kota Kampala.

"Jangan beri mereka alasan," ujarnya.

Wine telah meminta pihak berwenang untuk membebaskan ratusan pendukungnya yang ditangkap sebelum, selama, dan setelah pemilihan presiden Januari lalu, di mana ia menantang pemimpin lama Yoweri Museveni.

Pihak berwenang menuduh Wine, penyanyi dan anggota parlemen berusia 39 tahun bernama asli Kyagulanyi Ssentamu, mencoba memimpin protes dengan kekerasan yang dapat menyebabkan runtuhnya pemerintahan Museveni. Sementara Wine berkata bahwa dia memimpin gerakan non-kekerasan.

Museveni, seorang mantan pemimpin gerilyawan berusia 76 tahun yang mengambil alih kekuasaan secara paksa pada tahun 1986 dan sejak itu terpilih enam kali, populer di antara banyak orang Uganda karena membawa stabilitas dan keamanan. Museveni sendiri telah menghukum mantan pemimpin seperti Idi Amin, yang rezimnya terkenal karena penculikan dan pembunuhan di luar hukum.

Namun tokoh oposisi seperti Wine menuduh Museveni semakin berkuasa seperti para pendahulunya. Mereka mengatakan korupsi dan dugaan pelanggaran oleh aparat keamanan semakin meluas ketika Museveni mencoba untuk memperpanjang kekuasaannya.

Museveni memperingatkan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu malam bahwa pendukung oposisi yang diduga berencana mengganggu pelantikannya pada Mei akan menghadapi penangkapan.

Sejauh ini, Uganda belum pernah melihat peralihan kekuasaan secara damai, salah satu yang menjadi alasan mengapa bahkan beberapa orang di dalam partai Museveni secara terbuka mengatakan bahwa dia harus merawat penerusnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya