Berita

Ilustrasi BI

Politik

Laporan Bank Indonesia, Per Januari 2021 Indonesia Catatkan Utang Luar Negeri Rp 5,9 Kuadriliun

SELASA, 16 MARET 2021 | 00:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Hingga akhir bulan Januari yang lalu, posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia tercatat sebesar 420,7 miliar dolar AS atau setara Rp 5,9 kuadriliun dengan menggunakan kurs Rp 14 ribu per dolar AS.

Menurut Bank Indonesia, dari total utang sebesar itu ULN sektor publik yang terdiri dari Pemerintah dan Bank Sentral sebesar 213,6 miliar dolar AS, sementara ULN sektor swasta termasuk BUMN sebesar 207,1 miliar dolar AS.

Data BI ini memperlihatkan ULN Indonesia pada akhir Januari 2021 itu tumbuh sebesar 2,6 persen (year on year/yoy). Angka ini memperlihatkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen (yoy). Perlambatan pertumbuhan ULN tersebut terjadi pada ULN pemerintah dan ULN swasta.


Sementara ULN pemerintah bulan Januari 2021 tercatat sebesar 210,8 miliar dolar AS atau tumbuh 2,8 persen (yoy). Walau mengalami pertumbuhan namun angka pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Desember 2020 yakni 3,3 persen (yoy).

Dari data BI juga diperoleh informasi bahwa perlambatan pertumbuhan terjadi karena jatuh tempo pembayaran pinjaman bilateral dan multilateral. Per Januari 2021 total pembayaran ULN pemerintah mencapai 946 juta dolar AS dengan rincian 279 juta dolar AS pembayaran pokok utang dan 667 juta dolar AS pembayaran  bunga utang.

Dari Rp 13,24 triliun yang dikeluarkan pemerintah pada Januari 2021, sebesar 70 persen digunakan untuk membayar bunga. Adapun pembayaran ULN pinjaman bilateral pemerintah sebesar 207 juta dolar AS dengan pembayaran pokok utang sebesar 166 juta dolar AS dan pembayaran bunga utang sebesar 41 juta dolar AS.

Sementara untuk ULN multilateral pemerintah membayar 77 juta dolar AS yang terdiri dari 59 juta dolar AS pokok dan sisanya kurang lebih 19 juta dolar AS bunga dari pinjaman.

Sebanyak 605 juta dolar AS digunakan untuk membayar bunga dari surat berharga negara (SBN) internasional yang diterbitkan.

Posisi surat utang pemerintah masih meningkat. Posisi surat utang pemerintah Indonesia per Januari 2021 mencapai 151,3 miliar dolar AS atau lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Desember sebesar 146,8 miliar dolar AS.

Peningkatan posisi surat utang pemerintah terjadi seiring dengan peningkatan posisi surat utang negara (SUN) dengan denominasi valuta asing. BI mencatat posisi SBN internasional RI mencapai 81,23 miliar dolar AS di Januari. Posisinya naik dari 77,71 miliar dolar AS di bulan Desember.

Kenaikan posisi SBN internasional ini dikarenakan ada penerbitan SUN dalam denominasi dolar AS dan Euro di awal tahun. Setidaknya ada 4 SUN berdenominasi valas yang diterbitkan pemerintah di awal tahun. Ada tiga yang berdenominasi dolar AS dan satu yang berdenominasi euro.

Keempat seri yang diterbitkan tersebut memiliki tenor panjang lebih dari 20 tahun dan akan jatuh tempo nantinya di tahun 2050 dan 2070. Nilai penerbitannya mencapai 4,21 miliar dolar AS dengan kupon mulai dari 1,1 persen hingga 3,35 persen.

Pemerintah memanfaatkan momentum likuiditas di pasar global yang berlimpah akibat kebijakan moneter akomodatif serta sentimen positif implementasi vaksinasi Covid-19 secara global untuk menerbitkan obligasi.

Perkembangan ULN juga didorong aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang meningkat, didukung oleh kepercayaan investor asing yang terjaga terhadap prospek perekonomian domestik.

Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Januari 2021 berada di kisaran 39,5 persen, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,4 persen. Struktur ULN Indonesia didominasi oleh pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,4 persen dari total ULN.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya