Berita

Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono/Net

Politik

Jelang Puasa, Nono Sampono Minta Pemerintah Stabilkan Harga Cabai

SENIN, 15 MARET 2021 | 17:15 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Harga pangan menjelang Ramadhan mulai tidak terkendali, diantaranya harga cabai yang sudah beberapa pekan mengalami kenaikan yang signifikan. Harga cabai mencapai Rp 150 ribu per kilogram dan terjadi merata di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Padahal komoditi cabai merupakan primadona apalagi menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini tentu akan menjadi masalah yang cukup krusial jika tidak segera dilakukan stabilisasi harga.

Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono meminta pemerintah mengambil langkah taktis guna menekan laju harga cabai. Senator asal Provinsi Maluku itu khawatir masyarakat yang sudah sangat terpuruk oleh pandemi akan semakin terbebani.

"DPD RI meminta pemerintah melakukan langkah-langkah taktis dan tepat untuk menstabilkan harga cabai. Komoditi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jangan sampai mereka terbebani dengan mahalnya harga, mengingat sekarang masih dalam kondisi pandemi," ujar Nono Sampono, Senin (15/3/2021).

Nono menginginkan agar pemerintah tidak perlu tergesa-gesa melakukan impor. Apalagi persoalan harga bahan pangan yang naik jelang Ramadhan dan Hari Raya sebenarnya merupakan permasalahan yang biasa terjadi tiap tahun.

"Peristiwa kenaikan harga-harga termasuk cabai, sudah biasa jelang momen-momen tertentu. Pemerintah sebenarnya sudah tahu dan sebaiknya mengambil langkah yang paling mudah, seperti menampung hasil panen cabai dan mengatur sirkulasinya ke pasaran," kata Nono.

Di sisi lain, Nono meminta kementerian terkait, bersama Badan Ketahanan Pangan, BUMN dan para petani cabai berkoordinasi untuk mempercepat pasokan dan meredam kenaikan harga.

"Upaya jangka pendek yang dapat dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan meredam kenaikan harga adalah menggelar operasi pasar atau pasar cabai murah," lanjut pria kelahiran Bangkalan, Madura, 1 Maret 1953 itu.

Sementara itu, DKI Jakarta sebagai barometer harga komoditas nasional, Nono berharap pasokannya terjaga dengan baik. Dia memandang perlunya buffer stock berupa standing crop di wilayah-wilayah daerah penyangga yang bisa dikendalikan pemerintah.

"Pemerintah juga sebaiknya terus mengedukasi masyarakat untuk mengkonsumsi cabai olahan, baik kering, bubuk, pasta, sambal botol atau saus, dan tak tergantung pada cabai segar. Bahkan masyarakat bisa melakukan pengawetan sendiri saat harga cabai sedang murah," jelasnya.

"Cabai juga bisa ditanam di pekarangan yang terbatas, bisa juga dengan sistem hidroponik. Jadi kita berharap masyarakat menanam di rumah masing-masing sehingga tidak terlalu terpengaruh apabila harga cabai sedang naik," imbuh Nono.

Ke depan, Nono mendorong petani menerapkan inovasi rainshelter untuk melakukan tanam pada bulan off season (Juli-Agustus). Selain itu para petani cabai harus memperbaiki sistem budidaya dengan memanfaatkan teknologi secara optimal agar produktivitas meningkat

"Indonesia termasuk produsen cabai peringkat keempat sedunia. Dengan tingkat produksi yang tinggi semestinya kita mampu membuat sirkulasi distribusi yang tersistem dan juga pengolahan atau industri penyimpanan (stok) cabai untuk beberapa waktu," pungkasnya.

Harga cabai mengalami kenaikan karena pasokan yang berkurang akibat berbagai faktor. Pertama kurangnya pertanaman akibat rendahnya harga sepanjang 2020 karena dampak pandemi Covid-19. Kedua penyebabnya adalah faktor cuaca ekstrim (la nina) yang mengganggu produksi. Terakhir bencana alam yang merusak pertanaman di beberapa wilayah.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya