Berita

Pelepasan ekspor bersama/Net

Politik

Komite II DPD Apresiasi Ekspor Pertanian Jatim Senilai Rp 140 Miliar

SENIN, 15 MARET 2021 | 09:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wakil Ketua Komite II DPD RI Hasan Basri dan anggota Komite II Adilla Azis mengapresiasi pelepasan ekspor produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur senilai Rp 140 miliar.

Hasan Basri berharap sinergi yang sudah terjalin baik dari beberapa kementerian dalam ekspor tersebut perlu terus ditingkatkan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Saya selaku pimpinan Komite II DPD RI berharap sinergi lintas kementerian ini terus ditingkatkan sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah tantangan pandemi Covid-19, sesuai arahan Presiden Jokowi," ujar Hasan Basri.


Pelepasan ekspor produk pertanian asal Provinsi Jawa Timur dilakukan di Teluk Lamong, Gresik, Jumat (12/3). Hasan Basri, senator asal Kaltara dan Adilla Azis yang merupakan senator asal Jatim mendampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo, Mendag Muhammad Lutfi, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Produk pertanian yang diekspor antara lain 60 ton pakan ternak senilai Rp 300 juta ke Timor Leste, 494 kg sarang burung walet senilai Rp 9,9 miliar ke Tiongkok, 83,4 ton cocoa butter dan powder senilai Rp 4,98 miliar ke Tiongkok, dan 174,4 ton fiber mixed feed senilai Rp 393 juta ke Korea Selatan.

Pada kesempatan yang sama, Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa secara nasional Kementan melalui Badan Karantina Pertanian telah melakukan fasilitasi sertifikasi ekspor terhadap 81,3 ribu ton komoditas pertanian dengan nilai mencapai Rp. 1,264 triliun.

Kontribusi terbesar berasal dari sub sektor perkebunan yakni 78,9 persen, diikuti masing-masing dari sub sektor tanaman pangan, peternakan dan hortikultura. Produk pertanian yang diekspor pada kesempatan pelepasan ekspor tersebut antara lain berupa sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji dan cengkeh.

"Pelepasan ekspor hari ini cukup besar dan saya kira apa yang dilakukan Gubernur Jawa Timur kami bertiga dari Kementan, Kemendag dan Kementerian BUMN siap untuk terus mendukungnya," ujar Syahrul Yasin Limpo.

"Menghadapi pandemi dengan berbagai dampak yang ada, maka kerja tidak bisa satu sektor saja. Kita harus hand to hand. Hari ini kami datang untuk melepas ekspor. Bersama kita genjot pasar ekspor produk pertanian kita," tambahnya.

Sementara itu, Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan rasa syukurnya atas pelepasan ekspor asal Provinsi Jatim yang cukup besar. Langkah strategis ini dilakukan untuk memastikan pasar ekspor produk pertanian Indonesia menjadi salah satu penggaet devisa negara.

"Selamat atas ekspor yang luar biasa. Kita bisa lihat kita penghasil, penjual, pengekspor kopi salah satu yang terbaik di dunia. Kita juga ingin menjual barang barang prospektif Indonesia seperti sarang walet untuk memastikan ekspor menjadi salah devisa negara," ujar Lutfi.

"Mudahan-mudahan kita bisa berevolusi dari negara penjual barang mentah, barang setengah jadi menjadi barang jadi dengan menggunakan industri teknologi tinggi. Semoga ke depan, Jawa Timur menjadi eksportir dari barang barang ekspor Indonesia," ucap Lutfi lagi.

Sedangkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berterimakasih kepada Kementan yang terus memberikan penguatan sektor pertanian di Provinsi Jatim. Ke depan, Jatim terus berupaya menghasilkan produk yang sudah diolah dan siap diolah untuk menjadi pasokan pasar internasional.

Jatim merupakan provinsi terbesar kedua pada tingkat perekonomian di Indonesia setelah DKI Jakarta dengan kontribusinya 1/6 persen perekonomian nasional. 30 persen sumbangan perekonomian Jatim bagi perekonomian nasional berasal dari industri manufaktur dan 18 persen dari sektor perdagangan. Hampir 50 persen perekonomian Jatim bukan diperoleh dari sumber daya alam, tapi dari industri dan perdagangan.

Sektor-sektor potensi yang perlu didorong agar pertumbuhan ekonomi Jatim kembali membaik adalah industri kertas, industri dan perdagangan,  kimia dan ditambah investasi.

Investasi Jatim terus menunjukkan catatan mengembirakan dan justru mengalami pertumbuhan di saat pandemi. Investasi atau Penanaman Modal Asing (PMA) juga mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan meskipun masih di bawah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya