Berita

Pasukan yang setia kepada Khalifa Haftar/Net

Dunia

Pasukan Khalifa Haftar Ringkus Salah Satu Gembong Militan Daesh Libya Abu Omar

SENIN, 15 MARET 2021 | 09:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan yang setia kepada komandan timur Libya, Khalifa Haftar mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap Mohamed Miloud Mohamed atau yang biasa dipanggil Abu Omar, seorang tokoh penting Daesh di selatan negara Afrika Utara itu, pada Minggu (14/3) waktu tesetmpat.

Juru bicara Haftar Ahmad Al-Mesmari, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penangkapan Abu Omar dilakukan dalam sebuah operasi yang dipimpin pasukan marshal yang berbasis di timur, di kota gurun selatan Ubari yang menargetkan ‘pemimpin paling terkemuka’ Daesh di Libya tersebut.

“Abu Omar adalah salah satu pemimpin teratas Daesh di Libya ketika kelompok itu mengambil kendali atas kota pesisir pusat Sirte pada 2015,” tambah pernyataan tersebut, seperti dikutipdari Arab News, Senin (15/3).

Digambarkan sebagai ‘teroris berbahaya,’ Abu Omar memiliki hubungan dekat dengan Abu Moaz Al -Iraqi, kepala ISIS di Libya, yang dibunuh September lalu oleh pasukan pro-Haftar, kata pernyataan Mesmari.

“Abu Omar juga dituduh menculik empat insinyur Italia pada 2015, yang dibebaskan setelah pembayaran tebusan yang diperkirakan mencapai empat juta euro (4,8 juta dolar AS),” tambahnya.

Para militan menjadikan kota Sirte sebagai benteng tempat mereka melatih pejuang dan mengatur serangan, termasuk membunuh sejumlah turis asing di negara tetangga Tunisia, sebelum mereka diusir dari kota Libya pada 2016.

ISIS (Daesh) mendapatkan pijakan di Libya di tengah kekacauan yang memerintah di negara itu setelah diktator Muammar Qaddafi digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan yang didukung NATO pada tahun 2011.

Krisis politik setelah penggulingan Qaddafi membuat negara kaya minyak itu terbelah antara otoritas saingan di timur dan barat dan disintegrasi aparat keamanan, menciptakan lahan subur bagi kelompok militan seperti Daesh/ISIS untuk berakar.

Setelah ISIS digulingkan dari Sirte, kelompok itu melemah secara signifikan di Libya, tetapi anggotanya telah mundur ke gurun atau berbaur dengan penduduk di pantai Mediterania.

Sebuah pemerintahan transisi baru baru-baru ini disetujui di bawah dialog antar-Libya yang disponsori PBB untuk menyatukan lembaga-lembaga negara dan akan dilantik pada hari Senin (15/3).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya