Berita

Jhoni Allen Marbun/Net

Publika

Bang JAM, Mana Etikamu?

SABTU, 13 MARET 2021 | 17:46 WIB

SOSOK yang ahli mendramatisir persoalan dan suka memutarbalikkan fakta, demikianlah pribadi Bang JAM (Jhoni Allen Marbun) yang saya kenal.

Sebagaimana saat menjabat BPOKK Partai Demokrat kala itu, Bang JAM suka menabrak aturan secara sadar walaupun dia menjadi bagian dalam mengambil kesepakatan aturan bersama tersebut.

Sikap menabrak aturan ini kembali terlihat dalam manuvernya saat paksakan selenggarakan KLB di Sibolangit, Sumut. KLB yang berlangsung hanya 40 menit ini, melanggar semua aturan AD/ART PD dan juga melanggar hukum tentang Prokes Covid-19 tentang larangan kerumunan massa.


Yang memahami AD/ART organisasi mungkin tertawa menyaksikan pelanggaran-pelanggaran KLB yang dilakukan Bang JAM.

Mulai dari kehadiran peserta apakah memenuhi syarat 2/3 pemilik suara sah yang terdaftar di SIPOL, calon ketumnya apakah sudah ber-KTA PD, penyelenggaraannya apakah sudah melalui persetujuan Majelis Tinggi PD, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya yang menabrak AD/ART dan UU Partai Politik.

Saya melihat suasana kebatinan Bang JAM sebagai sesama orang Batak, Bang JAM telah salah langkah dalam menyikapi perbedaan. Harusnya perbedaan tersebut disampaikan melalui saluran internal partai yang sesuai.

Jangan salah jalan begitu Bang, mana contoh berpolitik yang baik itu..?!

Jika Bang JAM merasa PD ini rumahnya, tentu bicara baik-baik lebih elegan daripada mencari orang luar partai dan membawa persoalan sumbatan komunikasi internal ke ruang publik.

Makin tidak elegan ketika JAM menyudutkan Bapak SBY dengan cerita-cerita karangannya yang disampaikannya ke publik, buntut dari pemecatannya sebagai anggota PD akibat merencanakan kudeta partai.

Bang JAM, apakah Anda masih ingat penyebab keterpilihan di awal menjadi anggota DPR RI? Apakah anda seseorang yang punya basis di masyarakat sebelum itu? Keterpilihan Abang apakah karena masyarakat mengetahui kemampuan individu Anda saat itu atau justru karena masyarakat tidak mengenal Anda sama sekali?  

Saya sebagai aktivis 98 yang memahami agitasi propaganda, ragu terhadap kapasitas individu kalian yang duduk menjadi Anggota Dewan di masa-masa periode awal dan periode II DP bersinar.

Karena terpilih berbeda dengan dipilih loh Bang, apalagi bicara basis massa Abang saat itu, apakah terawat atau justru tidak ada akar massa sama sekali?

Sadarlah, bahwa di masa awal PD dan dalam 10 tahun kepemimpinan SBY, efek kharisma Bapak Susilo Bambang Yudhoyono jauh lebih tinggi daripada keterpilihan kader PD yang maju caleg saat itu, SBY effect-lah yang berperan besar menjadikan banyak anggota dewan saat itu, termasuk Bang JAM.

Artinya, Bang JAM itu hanya pelengkap yang dicomot untuk keperluan pengisian calon di Dapil, dimana suara-suara pemilih saat itu banyak yang cenderung ke PD karena SBY.

Sejarah mencatat dan membuktikan bahwa kedewasaan karena perjalanan hidup, yang disebut "etika", sama sekali tidak ada pada Bang JAM sebagai pribadi dan politisi.

Ketika partai PD ini, yang layaknya ibu yang melahirkanmu dan merawat mu dan Bapak SBY sebagai ayah yang berjasa pada mu, sehingga terangkat derajat sosial mu sebagai anggota dewan, sudah seharusnya rasa terimakasih yang Bang JAM munculkan, bukan malah mencaci-maki orang tua mu dan memporakporandakan rumah mu dengan kegiatan KLB abal-abal Sibolangit dengan berbagai alasan.

Namun jika Bang JAM memilih jalan ini, dengan melupakan sikap balas budi, saya ingin katakan betapa memalukannya diri Bang JAM dengan mempertontonkan sikap ini dan habatakon yang seharusnya Bang JAM jaga baik untuk mendidik masyaralat luas di luar sana.

Cukuplah lawak-lawak politik kacangan mu Bang JAM, jangan terlalu sor kali permainan itu, malu aku tengok Abangku Johni Allen Marbun ini jadinya. Salam akal sehat.

Meilda Pandiangan
Kader Partai Demokrat, aktivis perempuan 98 radikal, FORKOT.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya